Nasional

103 KK Di Desa Demon Dei Kecamatan Wotan Ulumado Yang Terjebak Banjir, Belum Tersentuh Bantuan

Akhmad Madani
×

103 KK Di Desa Demon Dei Kecamatan Wotan Ulumado Yang Terjebak Banjir, Belum Tersentuh Bantuan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi suasana banjir besar yang menenggelamkan jalanan dan kendaraan, menggambarkan situasi darurat saat bencana.
Ilustrasi banjir besar yang menggambarkan dampak parah bencana alam di kawasan permukiman. (foto: MediaSurya/dok)

ADONARA (MediaSurya) – Warga Desa Demon De’i, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terisolasi akibat bencana banjir dan longsor sejak 4 April 2021 tanpa menerima bantuan dari pihak manapun.

Desa yang dihuni 103 kepala keluarga dengan total 604 jiwa itu belum tersentuh bantuan hingga 12 April 2021 meskipun bencana telah terjadi lebih dari sepekan.

Kondisi ini mendorong MediaSurya mengunjungi langsung Desa Demon De’i meskipun akses jalan sangat sulit ditembus karena medan berbukit dan rawan longsor.

Kepala Desa Demon De’i, Saturius Blasius Pati, membenarkan bahwa desanya sama sekali belum menerima bantuan sejak bencana terjadi.

“Sejak tanggal 5 April hingga hari ini Senin (12/4), kami di Desa Demon De’i sama sekali belum mendapat bantuan baik dari pemerintah kecamatan, kabupaten maupun pusat,” ujarnya.

Ia menambahkan, longsor besar terjadi di jalan raya dari Desa Beloto, sehingga satu-satunya akses masuk kini hanya bisa melalui Desa Wato De’i di Kecamatan Adonara Barat.

Menurut Blasius, sejumlah rumah warga rusak berat dan warga kesulitan mendapatkan air bersih maupun bahan makanan untuk bertahan hidup.

“Tanah di desa kami berupa lapisan pasir di kedalaman 7–10 meter dengan permukaan tanah liat, jika hujan deras selama 8 jam maka sangat mudah terjadi longsor,” tambahnya.

Ia berharap pemerintah segera mengirim bantuan dan membantu membuka akses jalan agar warga bisa kembali beraktivitas dan mendapat pasokan kebutuhan pokok.

“Kami minta agar pemerintah bantu bersihkan longsoran yang menutup jalan satu-satunya milik desa agar kami bisa berinteraksi dengan dunia luar,” ujarnya.

Katanya, ia sudah menghubungi Bupati Flores Timur dan telah dijanjikan bantuan, namun hingga kini bantuan dari Dinas Sosial belum juga tiba.

Warga bernama Marselinus juga menyampaikan kekecewaannya karena telah datang ke Desa Ile Pati untuk menjemput bantuan, namun terpaksa pulang dengan tangan kosong.

“Kami datang karena katanya bantuan beras akan dikirim, tapi ternyata mereka masih mencari kendaraan untuk mengantar,” tambahnya sambil berjalan pulang melewati jalan berlumpur.

Kondisi ini mempertegas pentingnya perhatian dan aksi cepat dari pemerintah untuk menjangkau desa-desa terdampak yang sulit diakses.