JAKARTA (MediaSurya) – Hujan meteor Bootid diprediksi menerangi langit Indonesia pada Jumat malam, 27 Juni 2025, bertepatan dengan 1 Muharam 1447 H.
Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin, fenomena ini terjadi saat Bumi melintasi ekor debu komet 7P/Pons-Winnecke, ditulis Kompas.com, Sabtu 14 Juni 2025.
“Bootid mudah diamati karena lintasan meteornya relatif lambat,” ujarnya di Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Sabtu 14 Juni 2025.
Terdapat empat poin utama agar publik dapat menikmati hujan meteor ini secara optimal.
Pertama, Bootid aktif sejak 22 Juni hingga 2 Juli dengan puncak terbaik pada 27 Juni ketika Bumi menembus zona debu terpadat.
Partikel debu bercahaya itu terbakar di atmosfer membentuk garis cahaya yang seolah bintang jatuh di sekitar rasi Bootes.
Kedua, waktu pengamatan dianjurkan antara pukul 22.00 WIB sampai 03.00 WIB ketika titik radian cukup tinggi di langit barat.
Di rentang waktu itu, katanya, titik radian Bootid sudah berada di atas cakrawala sehingga meteor dapat terlihat jelas.
“Langit 27 Juni cenderung gelap karena Bulan mendekati fase bulan baru, peluang melihat Bootid lebih besar,” katanya.
Kondisi minim cahaya Bulan membuat mata lebih peka menangkap kilatan meteor variabel kelas III ini.
Ketiga, intensitas Bootid umumnya hanya satu hingga dua meteor per jam namun terkadang melonjak pada tahun tertentu.
NASA mencatat sekitar 44 000 kilogram materi antariksa memasuki atmosfer Bumi setiap hari dan sebagian muncul sebagai meteor.
Keempat, carilah lokasi gelap bebas polusi cahaya serta pandangan lapang tanpa halangan pepohonan atau gedung.
Namun, tambahnya, alat bantu optik seperti teleskop tidak disarankan karena meteor melintas cepat dan dominan di seluruh langit.
“Cukup rebahkan tubuh, arahkan mata ke langit barat, dan biarkan adaptasi penglihatan selama tiga puluh menit,” tambahnya.
Pengamat disarankan membawa tikar, mengenakan pakaian hangat, dan menggunakan aplikasi peta bintang untuk mengenali rasi Bootes.
Sebagai perbandingan, hujan meteor besar seperti Perseid atau Geminid mampu menampilkan lebih dari seratus meteor per jam sehingga Bootid dianggap sajian langit yang tenang namun tetap memesona. (am)