Banyak calon mahasiswa sibuk mengejar jurusan favorit seperti Kedokteran, Hukum, atau Teknik Informatika.
Tapi faktanya, ada jurusan-jurusan lain yang justru punya prospek gaji tinggi, namun masih sepi peminat.
Entah karena kurang populer, terdengar asing, atau jarang dibahas di sekolah, jurusan-jurusan ini sebenarnya layak dipertimbangkan.
Apalagi buat kamu yang nggak mau bersaing di jurusan “mainstream” tapi tetap pengen karier yang cerah.
1. Aktuaria
Jurusan ini cocok buat kamu yang suka matematika dan statistik. Lulusan aktuaria biasanya bekerja di perusahaan asuransi, keuangan, dan manajemen risiko.
Gaji awal? Bisa tembus Rp 10–15 juta/bulan, terutama kalau kamu punya sertifikasi profesi aktuaria.
2. Teknik Geofisika
Salah satu jurusan teknik yang nggak banyak dilirik, padahal lulusannya banyak dibutuhkan di industri tambang, migas, dan eksplorasi sumber daya alam.
Bonus: Gaji bisa mencapai puluhan juta jika kamu bekerja di lapangan proyek luar negeri.
3. Oseanografi
Suka laut dan tertarik dengan lingkungan? Jurusan ini mempelajari samudera dan segala aktivitas di dalamnya. Cocok buat kamu yang cinta alam dan punya jiwa petualang.
Lulusannya dibutuhkan di riset kelautan, energi laut, hingga perencanaan wilayah pesisir.
Peluang kerja? Masih luas, gaji juga cukup kompetitif.
4. Statistika Terapan
Di era data sekarang, jurusan ini makin dibutuhkan. Hampir semua perusahaan butuh analis data.
Kalau kamu jago ngolah data, lulusan Statistika bisa kerja di bidang perbankan, riset pasar, startup, dan pemerintahan.
Gaji awal: Rp 6–12 juta, bisa lebih tinggi tergantung perusahaan.
5. Teknologi Pangan
Buat kamu yang tertarik dengan dunia makanan, jurusan ini seru banget. Kamu belajar soal proses produksi makanan, keamanan pangan, sampai riset pengembangan produk.
Dunia kerja terbuka di industri makanan, minuman, farmasi, dan ekspor-impor.
Tren ke depan? Pangan berkelanjutan jadi isu global, dan jurusan ini sangat relevan.
💡 Kenapa Jurusan Ini Sepi Peminat?
Beberapa alasan umum kenapa jurusan-jurusan ini kurang dilirik:
- Namanya kurang familiar
- Jarang dibahas guru atau konselor sekolah
- Stereotip “nggak keren”
- Kurangnya informasi soal prospek kerja
Padahal, kalau kamu lihat data lapangan, justru jurusan-jurusan ini lebih mudah diserap kerja dan punya gaji kompetitif.