SURAKARTA (MediaSurya) – Dalam rangka memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kapasitas organisasi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kegiatan kaji tiru ke PWI Surakarta, Senin (20/10).
Menurut Ketua PWI Barsel, Julius M Sinaga, kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari upaya peningkatan kualitas kelembagaan dan profesionalisme wartawan.
“Kunjungan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bentuk pembelajaran langsung dari organisasi PWI yang memiliki sejarah panjang dalam dunia pers Indonesia,” ujarnya.
Selain melakukan dialog kelembagaan, katanya, rombongan juga mengunjungi Monumen Pers Nasional yang menjadi saksi berdirinya organisasi PWI pertama kali pada 9 Februari 1946.
“Melalui kunjungan ini kami ingin memahami lebih dalam perjalanan sejarah dan semangat kebebasan pers yang lahir dari kota ini,” katanya.
Julius menambahkan, pihaknya ingin menyerap praktik terbaik dalam pengelolaan organisasi dan penguatan peran PWI di daerah.
“Kami berharap kegiatan kaji tiru ini memberikan inspirasi dan ide segar untuk diterapkan di Barsel agar PWI semakin profesional dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ujarnya, rombongan PWI Barsel juga diajak menelusuri ruang-ruang bersejarah di Monumen Pers Nasional yang menyimpan berbagai koleksi penting perjalanan pers Indonesia.
“Melihat langsung sejarah perjuangan pers di tempat ini membuat kami semakin bangga dan termotivasi untuk menjaga marwah profesi jurnalistik,” ujarnya.
Setelah kegiatan di Surakarta, katanya, rombongan PWI Barsel dijadwalkan melanjutkan kaji tiru ke PWI Yogyakarta pada Rabu (22/10) untuk memperluas jejaring dan memperdalam wawasan tentang tata kelola organisasi pers.
“Melalui rangkaian kaji tiru ini kami berkomitmen menjadikan PWI Barsel sebagai wadah pengembangan profesionalisme wartawan sekaligus mitra strategis pemerintah daerah,” katanya.
PWI Barsel bertekad terus berbenah agar dapat berperan aktif dalam membangun komunikasi publik yang konstruktif dan memperkuat literasi media di masyarakat. (am)







