PALANGKA RAYA (MediaSurya) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga kelestarian satwa liar, khususnya orangutan Kalimantan yang menjadi kekayaan hayati khas daerah dan menghadapi ancaman kepunahan.
Kepala Dinas Kehutanan Kalteng, Agustan Saining menyampaikan bahwa Gubernur Kalteng memberikan dukungan penuh terhadap seluruh upaya konservasi satwa liar di wilayahnya.
“Dukungan ini menjadi komitmen nyata pemerintah daerah dalam menjaga keanekaragaman hayati, termasuk orangutan yang menjadi simbol penting ekosistem hutan Kalimantan,” ujarnya saat menghadiri kegiatan pelepasliaran orangutan ke Pulau Bangamat, di Dermaga Sei Gohong, Palangka Raya, Jumat (7/11).
Ia mengatakan, orangutan bukan hanya satwa endemik, tetapi juga penanda penting bagi kesehatan ekosistem hutan.
“Melestarikan orangutan berarti memastikan hutan Kalimantan Tengah tetap hidup dan lestari,” katanya.
Agustan menambahkan, orangutan merupakan kekayaan hayati dunia yang hanya dapat dijumpai di dua pulau, yakni Sumatera dan Kalimantan.
“Jenis orangutan Kalimantan memiliki ciri tubuh paling besar dan kuat, karena itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan kelestariannya tetap terjaga,” tambahnya.
Ia menjelaskan, keberhasilan konservasi bergantung pada sinergi semua pihak.
Karena itu, ujarnya, Pemprov Kalteng akan terus bekerja sama dengan lembaga konservasi dan mitra internasional untuk memastikan pelestarian orangutan berjalan berkelanjutan.
“Konservasi bukan hanya tindakan melepas satwa ke alam, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab bersama terhadap kelestarian hutan. Kami ingin anak cucu kita kelak masih bisa melihat orangutan hidup bebas di hutan Kalimantan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Agustan juga menyampaikan apresiasi kepada BOS Foundation, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) atas dedikasi serta kolaborasi yang telah terjalin dalam mendukung konservasi orangutan.
“Upaya pelestarian tidak akan berhasil tanpa kerja sama yang solid, karena itu kolaborasi ini harus terus diperkuat agar dapat menghadirkan manfaat berkelanjutan bagi alam dan masyarakat Kalteng,” katanya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia Sten Frimondt Nielsen, Kepala BKSDA Kalteng Andi Muhammad Kadhafi, Kepala Balai TNBBBR Persada Agussetia Sitepu, dan CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite. (am)







