Barito Selatan

Program MBG Belum Sentuh Desa, Legislator Barsel Minta Pemerataan Segera Dilakukan

Akhmad Madani
×

Program MBG Belum Sentuh Desa, Legislator Barsel Minta Pemerataan Segera Dilakukan

Sebarkan artikel ini
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Putri Siti Rochmawati (foto: MediaSurya/istimewa)

BUNTOK (MediaSurya) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Putri Siti Rochmawati mengatakan warga masih mengeluhkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hingga kini belum menyentuh wilayah pedesaan.

Menurut Putri, keluhan tersebut disampaikan langsung masyarakat saat dirinya melaksanakan reses di daerah pemilihan (Dapil) II meliputi Kecamatan Dusun Utara dan Gunung Bintang Awai beberapa waktu lalu.

“Banyak masyarakat mengeluhkan program MBG yang sampai sekarang belum dirasakan anak-anak di desa,” ujarnya di Buntok, ibu kota Barsel, Jumat (27/11).

Ia mengatakan, warga berharap program pemerintah pusat itu dapat segera direalisasikan secara merata mengingat anak-anak di wilayah pedesaan masih membutuhkan tambahan asupan gizi.

“Informasinya, menu MBG itu telur dan ayam, tapi di desa untuk mendapatkan bahan itu saja warga harus menunggu pasar mingguan atau pergi ke kota Buntok terlebih dahulu,” katanya.

Selain itu, tambahnya, sejumlah masyarakat di Desa Tarusan, Marawan Lama, Gunung Rantau, Gagutur, Ugang Sayu hingga Muara Singan juga mengusulkan perbaikan jalan dan sarana pendidikan.

“Semua masukan dari masyarakat kami catat, ini penting untuk menjadi dasar dalam menentukan arah kebijakan pembangunan agar lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Dengan menghimpun aspirasi secara langsung, DPRD Barsel optimis setiap usulan masyarakat dapat diperjuangkan dan dibahas bersama pemerintah daerah untuk menentukan prioritas pembangunan.

Kegiatan reses, katanya, merupakan bentuk tanggung jawab moral anggota DPRD untuk hadir mendengarkan kebutuhan masyarakat di daerah pemilihannya.

“Kami ingin setiap program pemerintah benar-benar sampai dan dirasakan manfaatnya oleh warga, semua usulan akan diprioritaskan sesuai urgensi kebutuhan,” katanya.

Dalam kegiatan itu juga, lanjutnya, masyarakat diingatkan bahwa pada tahun anggaran 2026 Kabupaten Barsel mengalami pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat lebih dari Rp600 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

“Oleh karena itu, tidak semua usulan bisa direalisasikan sekaligus, pemerintah akan memprioritaskan program yang paling mendesak dan berdampak langsung bagi masyarakat,” demikian Putri Siti Rochmawati. (am)