Biden dan Harris Kunjungi Tenggara AS untuk Bantu Penanganan Dampak Badai Helene

mediasurya

Mediasurya, Washington – Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada Rabu (2/10/2024) bergerak ke wilayah Tenggara Amerika Serikat untuk membantu menangani kerusakan akibat Badai Helene.

Biden akan mengunjungi North Carolina dan South Carolina, sementara Harris menuju Georgia.

Langkah ini diambil setelah serangan klaim palsu dari mantan Presiden Donald Trump yang menuding respons pemerintahan mereka terhadap bencana tidak memadai.

Kunjungan Harris ini juga menjadi ujian politik baginya di tengah krisis kemanusiaan yang sedang terjadi.

Dia berusaha menunjukkan empati yang biasanya diperlihatkan oleh Biden di saat-saat tragedi seperti ini, terutama menjelang pemilihan presiden.

Sebelumnya, Trump melakukan perjalanan ke Valdosta, Georgia, pada Senin (30/9/2024) bersama organisasi amal Kristen yang membawa truk berisi bahan bakar, makanan, dan air.

Namun, Trump sempat menuduh Biden “tidur” dan tidak menanggapi panggilan dari Gubernur Georgia, Brian Kemp.

Tudingan ini dibantah oleh Kemp yang mengatakan bahwa negara bagiannya mendapatkan bantuan yang diperlukan dari pemerintah federal.

Biden menanggapi dengan keras tuduhan Trump, menyatakan bahwa mantan presiden tersebut berbohong, dan Gubernur Kemp telah mengatakan hal yang sama.

Pada Selasa (1/10/2024), Biden menegaskan bahwa ia telah memerintahkan seluruh sumber daya federal dikerahkan untuk membantu komunitas yang terkena dampak Badai Helene.

Saat ini, jumlah korban tewas hampir mencapai 160 orang, sementara listrik dan layanan komunikasi masih terganggu di beberapa daerah.

Trump juga menuding tanpa bukti bahwa pemimpin Demokrat menahan bantuan dari daerah-daerah yang dikuasai Partai Republik, meskipun selama masa kepresidenannya, ia pernah mengancam untuk menahan bantuan kebakaran hutan dari California karena perselisihan politik dengan Gubernur Gavin Newsom.

Ketika Harris terakhir kali mengunjungi lokasi bencana, ia adalah senator AS dari California yang juga mengunjungi Puerto Rico setelah Badai Maria pada 2017.

“Pemerintah kita saat itu gagal memberikan bantuan yang dibutuhkan Puerto Rico,” katanya saat memperingati ulang tahun ketujuh Badai Maria pada bulan lalu.