Mediasurya, AUSTRALIA – Ribuan demonstran pro-Palestina menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai kota Australia pada Minggu, 6 Oktober 2024, menandai hampir satu tahun perang Gaza. Demonstrasi berlangsung di Sydney, Melbourne, dan Adelaide, dengan pengamanan ketat dari kepolisian setempat, seperti dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Para pengunjuk rasa berkumpul di Hyde Park, Sydney, dengan membawa spanduk dan bendera sebelum melanjutkan aksi pawai di Central Business District (CBD) Melbourne. Penyelenggara aksi memimpin melalui teriakan pengeras suara untuk menyampaikan tuntutan mereka. Polisi melakukan pemeriksaan untuk mengawasi keberadaan bendera hijau dan kuning serta simbol-simbol ilegal seperti bendera Hizbullah.
“Kami di sini menuntut agar Australia memutuskan hubungan dengan Israel. Cukup sudah serangan Israel,” ujar Amao Naser, salah satu penyelenggara aksi, saat berbicara kepada ABC. Ia menambahkan bahwa tujuan demonstrasi ini adalah untuk mendorong pemerintah agar segera bertindak.
Josh Lees dari Palestine Action Group Sydney menekankan pentingnya demonstrasi ini, menyebut bahwa situasi di Gaza telah menjadi semakin mendesak. “Perang yang Israel mulai di Lebanon kini mengancam akan memicu konflik regional dengan Iran. Ini menjadi alasan kuat bagi kami untuk turun ke jalan,” tambahnya.
Di Melbourne, demonstran berkumpul di Flinders Street Station dan kemudian melakukan pawai di Swanston Street. Di Adelaide, ratusan orang berkumpul di depan Gedung Parlemen Australia Selatan untuk menyuarakan protes mereka.
Dalam aksi di Sydney, setidaknya satu orang ditangkap karena membawa bendera Israel yang mencolok dengan simbol swastika, yang dianggap provokatif. Ketegangan sempat meningkat di Melbourne ketika seorang anggota komunitas Yahudi diusir dari aksi pro-Palestina oleh polisi yang menilai tindakan tersebut memicu ketegangan.
Sementara itu, sekelompok kecil pendukung Israel di Adelaide menampilkan foto-foto yang mereka klaim sebagai sandera perang di Rundle Mall. Di Southbank, Melbourne, ratusan anggota komunitas Yahudi berkumpul untuk memperingati serangan pada 7 Oktober, acara ini juga dihadiri oleh beberapa anggota komunitas Iran yang mengibarkan bendera Iran pra-Revolusi bersamaan dengan bendera Israel.
Serangan Israel di Jalur Gaza terus berlanjut sejak serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 41.800 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah tewas, dengan lebih dari 96.900 lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan otoritas kesehatan setempat. Serangan ini juga menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang memicu kekurangan parah akan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel kini dihadapkan pada tuntutan di Pengadilan Internasional atas dugaan kasus genosida di Gaza.