Mediasurya, Barito Selatan – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mengadakan pelatihan jurnalistik khusus untuk siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntok, Rabu (20/11).
Kegiatan ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan jurnalistik dan pemahaman tentang pentingnya literasi informasi di era digital.
Ketua PWI Barsel, Julius M. Sinaga, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat relevan untuk menghadapi tantangan arus informasi yang semakin deras.
“Kami ingin siswa mampu membedakan informasi yang benar dan salah serta menjadi agen penyebar berita positif yang bertanggung jawab,” ujar Julius.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya membuka wawasan tentang dunia jurnalistik, tetapi juga memberikan dasar-dasar yang kuat dalam mengelola media sosial secara bijak.
“Profesi jurnalis adalah profesi strategis yang dapat mengubah persepsi masyarakat tentang pentingnya informasi yang akurat dan terpercaya,” tambahnya.
Selama pelatihan, peserta diajarkan berbagai aspek jurnalistik, termasuk prinsip dasar, teknik penulisan berita, jenis-jenis berita, hingga memahami unsur penting dalam berita seperti 5W dan 1H.
Sekretaris PWI Barsel, H. Laily, menekankan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya meningkatkan literasi generasi muda, khususnya dalam memanfaatkan media sosial secara produktif.
“Kami berharap siswa dapat mempraktikkan ilmu ini, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia digital,” kata Laily.
Sementara itu, wartawan senior PWI Barsel, H. Bayu Ilmiawan, menambahkan bahwa pelatihan ini juga mengenalkan peserta pada tugas utama seorang wartawan serta langkah-langkah dalam membuat berita yang baik dan benar.
“Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk memahami pentingnya penyampaian informasi yang objektif dan konstruktif,” jelas Bayu.
Melalui kegiatan ini, PWI Barsel berharap siswa MAN Buntok tidak hanya memiliki keterampilan jurnalistik, tetapi juga mampu menjadi duta informasi yang berintegritas di lingkungan mereka.
“Pelatihan ini adalah langkah awal untuk membentuk jurnalis muda yang kreatif, kritis, dan bertanggung jawab,” tutup Julius.