PALANGKA RAYA (MediaSurya) – Agustiar Sabran resmi dilantik sebagai Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2025-2030 dalam prosesi serah terima jabatan yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Rabu (5/3) malam.
Pelantikan ini menjadi momen bersejarah, karena Agustiar menggantikan adiknya, Sugianto Sabran, sebagai pemimpin di Bumi Tambun Bungai.
Didampingi sang istri, Agustiar hadir mengenakan batik bermotif Dayak, sementara Sugianto tampak mengenakan kemeja putih. Kehadiran keduanya juga didampingi oleh ibunda mereka, Hayanah.
Dalam sambutannya, Sugianto Sabran menyampaikan bahwa dirinya merasa berbeda dalam prosesi serah terima jabatan kali ini, mengingat ia menyerahkan estafet kepemimpinan kepada kakaknya sendiri.
Meski demikian, Sugianto optimistis bahwa sinergi antara gubernur, bupati, dan wali kota akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Kalteng ke depan.
“Saya yakin Gubernur, Bupati, dan Wali Kota sudah mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dari retreat di Magelang beberapa waktu lalu. Hal ini akan menjadi bekal berharga dalam membangun Kalteng yang lebih baik,” ujarnya, dikutip dari Tribun Kalteng, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, Gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan kebijakan nasional dapat diimplementasikan dengan baik.
“Program Presiden sudah jelas, tinggal bagaimana kita menjabarkannya dengan sinergi dan kerja sama yang solid,” katanya.
Lebih lanjut, Sugianto menekankan pentingnya dukungan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam mempercepat pembangunan di Kalteng.
“Jika Forkopimda, para bupati, dan pemangku kepentingan kompak, pembangunan akan berjalan lancar. Dengan sinergi yang baik, kita bisa membawa Kalteng menjadi lebih maju dan bermartabat,” tambahnya.
Sementara itu, dalam Rapat Paripurna ke-4 Masa Persidangan II Tahun 2025, Agustiar Sabran menegaskan komitmennya untuk membawa Kalimantan Tengah menuju kesejahteraan dan kemajuan.
“Mewujudkan visi dan misi pembangunan tidak hanya bisa diukur dalam 100 hari kerja, tetapi membutuhkan kolaborasi dan dukungan penuh dari seluruh anggota dewan serta masyarakat,” ungkapnya.
Agustiar menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan program pembangunan yang berkelanjutan, dengan mengoptimalkan potensi daerah serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat. (am)