Mediasurya.com – Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama, atau Ahok, mengungkapkan keraguan tentang kemungkinan kerja sama antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan partai lain dalam Pilkada Jakarta 2024. Dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Ahok mempertanyakan apakah ada partai yang berani berkoalisi dengan PDIP.
“Karena bagi kami, PDIP di Jakarta tidak cukup kursinya. Kita tidak tahu, apakah partai lain berani kerja sama dengan PDIP atau tidak, karena masing-masing partai memiliki calon masing-masing,” ujar Ahok pada Sabtu (20/7/2024).
PDIP menghadapi tantangan dalam Pilkada Jakarta 2024 karena perolehan suara mereka dalam Pemilihan Legislatif menurun, yang berdampak pada jumlah kursi mereka di DPRD Jakarta. Dari 25 kursi hasil Pileg 2017, kursi PDIP kini turun menjadi 15 kursi.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, setiap partai politik atau gabungan harus memiliki sekurang-kurangnya 20 persen kursi di DPRD untuk mendaftarkan calon kepala daerah. Dengan demikian, PDIP perlu berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat ini dan mengusung calon gubernur atau wakil gubernur.
Ahok menambahkan bahwa sampai saat ini, topik Pilkada Jakarta belum dibahas dalam rapat DPP PDIP. “Jika topik Jakarta belum dibahas, berarti belum ada keputusan pasti mengenai calon. PDIP memiliki konsep yang berbeda dalam proses pengusungan calon, dan kami sebagai petugas partai melaksanakan cita-cita proklamator,” jelas Ahok.