Hukum

Ayu Puspita Akui Pakai Dana Klien untuk Rumah hingga Ratusan Resepsi Kacau

Akhmad Madani
×

Ayu Puspita Akui Pakai Dana Klien untuk Rumah hingga Ratusan Resepsi Kacau

Sebarkan artikel ini

MediaSurya – Kasus penipuan yang melibatkan pemilik wedding organizer Ayu Puspita menyita perhatian publik karena ratusan pasangan menjadi korban.

Ayu mengakui penggunaan dana klien untuk menutup tanggungan acara sebelumnya yang membuat keuangan perusahaannya berantakan.

Pengakuan itu disampaikan ketika ia menjelaskan bahwa sebagian uang digunakan untuk uang muka rumah mewah yang sekarang berusaha ia jual untuk mengembalikan kerugian klien.

“Saya menggunakan sebagian dana untuk membayar uang muka rumah, tapi sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien,” ujarnya.

Skema yang dijalankan Ayu disebut menyerupai pola ponzi karena dana dari klien baru dipakai membayar acara lain yang belum terpenuhi.

Menurut para korban, kerugian semakin besar karena dana itu juga digunakan untuk kepentingan pribadi seperti liburan dan pembelian rumah.

Samuel, salah satu korban, menjelaskan pesta pernikahannya di Gedung Pelindo tidak menyediakan katering meski ia sudah membayar lunas Rp82 juta.

“Kami sudah booking villa di Bali untuk bulan madu, tapi sekarang harus fokus ke kasus penipuan ini,” katanya.

Nana, sepupu korban lain, menggambarkan acara yang berjalan kacau karena keluarga harus memesan makanan dadakan melalui layanan online.

“Acara sudah mulai tapi katering sama sekali tidak ada sehingga keluarga memesan makanan sebisanya,” katanya.

Situasi di panggung berubah haru karena kedua mempelai menangis dan orang tua mereka mengalami tekanan emosional akibat kekacauan tersebut.

“Keluarga inisiatif GoFood dadakan tapi tamu terlalu banyak sehingga tidak semua bisa terlayani,” tambahnya.

Aksi para korban kemudian berlanjut dengan mendatangi rumah mewah yang dibeli Ayu dan ternyata belum diketahui pihak RT dan RW setempat.

“Rumahnya besar dan baru ditempati beberapa bulan dan warga sekitar bahkan tidak tahu ia tinggal di sana,” tambahnya.

Dalam video yang beredar, Ayu terlihat mendatangi Polda Metro Jaya dan memberikan keterangan soal operasional WO yang disebutnya tidak memakai vendor eksternal.

“Karena saya punya barang sendiri seperti dekor jadi saya tidak pakai vendor dan hanya membayar pekerjanya saja,” ujarnya.

Ayu menyampaikan bahwa pengembalian dana korban bergantung pada penjualan barang-barang event yang masih ia miliki.

“Untuk mengumpulkan dana lagi saya harus melakukan penjualan barang-barang event yang ada,” katanya.

Samuel menambahkan bahwa Ayu sempat dilaporkan sebelumnya namun proses hukum terhenti karena pelapor pergi berbulan madu.

“Saat ini Ayu sudah dibawa ke Polres Jakarta Utara oleh para korban,” tambahnya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi calon pengantin untuk selalu memeriksa kredibilitas wedding organizer sebelum melakukan pembayaran penuh. (am)