DEPOK (MediaSurya.com) – Bupati Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Eddy Raya Samsuri menerima Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti.
Penghargaan tersebut diserahkan di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Jalan Raya Cinangka Km 19, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (26/5).
Menurut Eddy Raya Samsuri, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas upaya nyata dalam pelestarian bahasa daerah di wilayah Barsel.
“Terima kasih kepada Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, di mana pada hari ini kita di Depok mendapatkan penghargaan dari bahasa nusa yaitu bahasa ibu,” ujarnya.
Program pelestarian tersebut, katanya, melibatkan lomba puisi, pidato, dan mengarang cerita dalam Bahasa Dayak Ngaju serta Bahasa Dayak Ma’anyan yang dilaksanakan di tingkat lokal.
“Ini merupakan kebanggaan kita agar anak-anak menjadi lebih cerdas lagi dan juga mencintai bahasa daerah yang merupakan identitas diri kita,” katanya.
Ia menambahkan, revitalisasi bahasa daerah menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter dan pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi.
“Upaya ini bukan hanya menjaga warisan leluhur, tapi juga memperkuat jati diri generasi muda Barsel,” tambahnya.
Kegiatan penyerahan penghargaan tersebut merupakan rangkaian Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2025 yang diikuti perwakilan dari 38 provinsi dan mewakili 114 bahasa daerah di Indonesia.
Sebanyak 44 kepala daerah dari seluruh Indonesia turut menerima penghargaan berdasarkan Keputusan Mendikdasmen Nomor 13/P/2025, sebagai bentuk pengakuan atas dukungan terhadap pelestarian bahasa daerah melalui regulasi dan program muatan lokal.
Turut hadir mendampingi Bupati Barsel, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Syahdani.
Dikesempatan yang sama, Kepala Disdik Barsel, Syahdani menyampaikan rasa bangganya atas penghargaan yang diraih berkat komitmen bersama dalam bidang pendidikan dan pelestarian bahasa daerah.
“Kita pegang jargon gunakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” katanya usai kegiatan.
Penghargaan ini menjadi motivasi tambahan bagi pemerintah daerah untuk terus mengembangkan program edukatif berbasis budaya lokal di seluruh satuan pendidikan di Barsel.
Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional juga menjadi forum koordinasi nasional antar kepala balai bahasa, kantor bahasa, dan pemerintah daerah dalam menyusun arah kebijakan pelestarian bahasa daerah secara berkelanjutan. (am)