BANDUNG (MediaSurya) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diduga hadir di lokasi pesta pernikahan anaknya yang berujung maut di Pendopo, Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut.
“Lonjakan massa yang tidak terkendali menyebabkan kericuhan,” ujarnya seperti yang dikutip dalam siaran resmi Bidang Humas Polda Jabar, dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (22/7).
Korban SF yang tengah antre makanan gratis mengalami luka serius akibat terjatuh dan terdesak massa.
Petugas medis langsung membawa SF menggunakan ambulans menuju RSUD dr Slamet Garut.
Menurut SF, insiden berawal saat dirinya dan keluarga menunggu makanan sekitar pukul 14.00 WIB.
Tiba-tiba Dedi Mulyadi muncul dan mengundang kerumunan warga yang ingin bertemu dengannya.
CNNIndonesia.com menyebut hingga berita ini diturunkan, Dedi belum memberikan pernyataan.
Sebelumnya Dedi sempat mengatakan tidak tahu soal adanya acara makan gratis tersebut.
“Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu,” katanya.
Namun, video di kanal YouTube pribadinya menunjukkan Dedi sempat menyapa warga dan membicarakan acara makan.
“Jadi tanggal 18 warga boleh datang ke lapangan, makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya,” tambahnya.
Kombes Hendra Rochmawan dari Polda Jabar menyatakan penyelidikan kini ditangani langsung oleh Polda Jabar.
“Diambil ke Polda kita masih terus lakukan asistensi terhadap jalannya acara tersebut,” ujarnya.
Hendra menyebut EO akan diperiksa karena kedua mempelai menyerahkan seluruh urusan acara kepada penyelenggara.
“Tahapan kami adalah penyelidikan awal,” katanya.
Putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar, membantah adanya agenda makan gratis dalam syukuran pernikahannya.
“Silakan dibagikan saja kepada warga yang datang menyaksikan acara,” ujarnya.
Putri Karlina menjelaskan makanan hanya dibagikan tanpa pengumuman resmi kepada warga yang hadir.
“Balakecrakan bukan makan gratis seperti yang dimaksud,” katanya.
Putri menambahkan bahwa ada kesalahan sistem yang menyebabkan akses jalan tertutup dan menyebabkan kerumunan.
“Mengenai siapa yang harus bertanggung jawab dalam kejadian ini, silakan pihak kepolisian yang nanti berbicara,” tambahnya.
Melalui media sosialnya, Dedi membantah berada di lokasi saat kericuhan terjadi.
“Pada saat itu saya dalam perjalanan dari Lembur Pakuan Subang menuju Trans Studio,” ujarnya.
Dedi menyebut dirinya ikut fashion show dan memberikan sambutan dalam acara UMKM di Bandung.
“Saya baru pergi ke Garut untuk menemui para korban setelah acara tersebut selesai,” katanya. (am)