Mediasurya, Sumatera Utara — Survei terbaru mengenai elektabilitas calon gubernur (cagub) dalam Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024 menunjukkan persaingan ketat antara Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, dan Edy Rahmayadi. Dalam beberapa survei yang dirilis, pengaruh besar yang dikenal sebagai ‘Jokowi Effect’ turut menjadi sorotan, memengaruhi pilihan publik di Pilkada ini.
Dukungan Parpol dan Hasil Survei
Bobby Nasution, yang berpasangan dengan Surya, diusung oleh 10 partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, dan PKS. Sementara Edy Rahmayadi berpasangan dengan Hasan Basri Sagala, didukung oleh 6 partai, seperti PDIP, Hanura, dan Partai Ummat. Beberapa hasil survei memaparkan tingkat elektabilitas keduanya sebagai berikut:
- Survei Katadata Telco Survey
- Bobby Nasution-Surya: 35,6%
- Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala: 19,5%
- Tidak tahu/tidak jawab: 44,9%
- Survei LSI (Lembaga Survei Indonesia)
- Bobby Nasution: 41,2% (simulasi semi terbuka)
- Edy Rahmayadi: 21,1%
- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok): 7,3%
- Musa Rajekshah (Ijeck): 5,8%
Jokowi Effect dalam Pilkada
Penelitian dari Litbang Kompas menggarisbawahi bahwa 54% publik menganggap kedekatan calon dengan Presiden Jokowi sebagai faktor penting dalam memilih. Hal ini membuat Bobby Nasution, sebagai menantu Jokowi, unggul dalam beberapa survei dan meningkatkan peluangnya di Pilkada Sumut 2024.
Efek Jokowi menjadi variabel yang signifikan dalam menentukan pilihan masyarakat Sumut, serupa dengan pengaruhnya di Pilpres sebelumnya. Kendati begitu, Edy Rahmayadi masih menjadi penantang kuat dengan dukungan partai-partai besar dan pengalaman sebagai petahana.
Meski survei memperlihatkan bahwa Bobby Nasution unggul dalam hal elektabilitas, persaingan dengan Edy Rahmayadi tetap terbuka lebar. Kedua tokoh ini menjadi sorotan dalam Pilkada Sumut 2024, di mana Jokowi Effect berperan penting dalam membentuk preferensi pemilih.