Mediasurya.com, Jakarta – Ibadah umrah yang dilakukan oleh pengurus harian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama keluarga mereka kini menuai kecaman dari kalangan internal partai. Keputusan Plt Ketua Umum PPP Mardiono untuk memberangkatkan elite partai ke tanah suci di tengah kondisi partai yang belum pulih dari hasil pemilu terburuknya dinilai sangat tidak etis.
Thobahul Aftoni, Ketua DPP PPP Bidang Pemuda, menilai kegiatan umrah ini tidak tepat waktu dan menunjukkan kurangnya kepekaan sosial serta politik. “Ini jelas tidak etis dan tidak menunjukkan kepekaan sosial dan politik. Maka kami sebagian pengurus DPP PPP menolak kegiatan yang berkedok ibadah tersebut,” ungkap Aftoni, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Aftoni, suasana keprihatinan mendalam dirasakan oleh keluarga besar PPP setelah hasil pemilu pada Februari lalu yang mencatatkan perolehan suara terendah dalam sejarah partai. Dia menambahkan bahwa banyak kader dan pengurus PPP merasa kecewa dengan kebijakan Pilkada dari DPP, bahkan ada yang dipecat karena menolak kebijakan tersebut.
Aftoni juga mengajak kader dan pengurus PPP untuk mempertanyakan motif dan sumber pendanaan dari acara umrah tersebut. Dia meragukan bahwa biaya kegiatan itu berasal dari kantong pribadi pengurus. “Ini adalah momen yang sangat tidak tepat di tengah krisis partai, dan kami harus bertanya dari mana sumber dana untuk kegiatan ini,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Aftoni mengapresiasi sebagian pengurus DPP yang menolak ikut serta dalam kegiatan yang ia sinyalir didanai oleh hasil mahar Pilkada.
“Umrah itu sunah, tetapi jangan sampai melupakan yang wajib,” tegas Aftoni, mengingatkan bahwa prioritas utama haruslah memperbaiki kondisi internal partai sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak mendesak.