Gen Z China Pulang Kampung Usai Badai PHK: Sebuah Pilihan atau Pelarian?

Akhmad Madani
Sekelompok anak muda China mendokumentasikan kehidupan mereka di pedesaan melalui media sosial, sebagai bentuk pelarian dari hiruk-pikuk perkotaan setelah terkena dampak badai PHK.

Mediasurya – Fenomena pengangguran di kalangan Gen Z tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga melanda China. Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kesulitan mencari pekerjaan di tengah memburuknya ekonomi telah mendorong banyak anak muda China memilih meninggalkan hiruk-pikuk perkotaan dan menetap di pedesaan.

Di tengah himpitan krisis ekonomi, Gen Z dan milenial di China mendokumentasikan kehidupan mereka yang lebih tenang di pedesaan. Melalui media sosial seperti Douyin, aplikasi versi China dari TikTok, mereka membagikan aktivitas harian yang jauh dari pekerjaan perkotaan. Mereka menampilkan kehidupan yang lebih sederhana, memasak, memanen sayuran, dan merawat rumah bambu di pedalaman.

Wenzi Dada, salah satu dari mereka, memilih hidup di pegunungan Guizhou. Setelah lelah dengan pekerjaan di bidang perbaikan mobil dan manufaktur, Wenzi memutuskan untuk “pulang kampung” dan mencari makna hidup yang lebih tenang. Bagi banyak dari mereka, pindah ke pedesaan bukan sekadar pelarian, melainkan kesempatan untuk merenungkan hidup dan menemukan ketenangan yang tidak ditemukan di kota besar.

Menurut Chung Chi Nien, profesor di Universitas Politeknik Hong Kong, sulitnya mencari pekerjaan terutama bagi lulusan baru mendorong banyak anak muda untuk keluar dari kota. Dengan tingginya persaingan di pasar tenaga kerja dan meningkatnya tingkat pengangguran, yang mencapai 18,8% pada bulan Agustus lalu, banyak yang merasa terjebak dalam kondisi yang penuh tekanan.

Panti Jompo untuk Remaja

Fenomena “panti jompo untuk remaja” juga mencuat. Fasilitas ini menawarkan tempat bagi kaum muda untuk ‘berbaring’ dan menghabiskan waktu tanpa tekanan pekerjaan. Meski tampaknya tak lebih dari sekadar strategi pemasaran, popularitasnya menunjukkan betapa tertekan kaum muda dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan ekspektasi mereka.

Meski demikian, pakar menyatakan bahwa pedesaan China bukanlah solusi jangka panjang. Kehidupan di pedesaan mungkin menawarkan ketenangan, namun tidak menyediakan gaya hidup kelas menengah yang diinginkan anak muda China. Oleh karena itu, bagi sebagian besar dari mereka, kehidupan di pedesaan mungkin hanya menjadi fase sementara.