JAKARTA (MediaSurya) – Holding Ultra Mikro (UMi) yang digawangi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian terus menunjukkan kiprahnya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil. Hingga Desember 2024, holding ini sukses mengantarkan 1,84 juta nasabah naik kelas, menandai keberhasilan dalam membangun ekosistem keuangan inklusif di Indonesia.
Capaian ini pun mendapat apresiasi dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat. Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menilai sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, dan sektor swasta adalah kunci keberhasilan UMKM dalam naik kelas secara berkelanjutan.
“Kuncinya ada pada pembiayaan dan pendampingan yang tepat, agar mereka tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang,” ujar Muhaimin saat bertemu nasabah Mekaar PNM di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025).
Dari Ultra Mikro ke Komersial: Jalan Panjang UMKM Naik Kelas
Nasabah yang awalnya mendapatkan pembiayaan dari PNM dan Pegadaian, kini telah masuk ke layanan komersial BRI. Ini menunjukkan pemberdayaan UMKM bukan hanya soal modal, tapi juga strategi pendampingan agar mereka siap berkompetisi dalam ekosistem bisnis yang lebih besar.
Tak hanya itu, Holding UMi juga berhasil menambah 3 juta debitur baru, dari semula 31 juta pada 2021 menjadi 34 juta pada 2024.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari strategi yang diterapkan sejak tahun pertama pembentukan holding. Salah satunya adalah integrasi budaya kerja melalui BRIGADE MADANI dan optimalisasi layanan di lebih dari 1.032 kantor Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM) Co-Location.
“BRI sebagai bank dengan core bisnis UMKM terus memperkuat sinergi dengan Pegadaian dan PNM. Setiap entitas memiliki peran unik dalam ekosistem pemberdayaan, sehingga nasabah ultra mikro memiliki jalur yang jelas untuk berkembang,” jelas Sunarso.
Transformasi Digital dan AgenBRILink Mekaar Percepat Inklusi Keuangan
Salah satu kunci sukses Holding UMi adalah digitalisasi layanan. Tiga platform digital utama, yaitu Selena (Pegadaian), Mekaar Digi (PNM), dan BRISPOT (BRI), kini telah terintegrasi dalam SenyuM Mobile. Aplikasi ini digunakan oleh lebih dari 74.000 tenaga pemasar di seluruh Indonesia.
Keberhasilan ini juga didukung oleh 16.000 unit kerja, 400.000 AgenBRILink Mekaar, serta ekosistem hybrid yang menggabungkan jaringan konvensional dan digital.
“Kami yakin sinergi ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap target inklusi keuangan nasional, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan keuangan formal,” pungkas Sunarso.
Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi, Holding UMi membuktikan bahwa UMKM di Indonesia tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang dan naik kelas. (am)