Iran Serang Israel dengan 500 Rudal: Respons atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Mediasurya

Mediasurya, Tehran – Iran meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada Selasa (1/10/2024) dengan 500 rudal balistik yang menargetkan pangkalan-pangkalan militer Israel.

Serangan ini merupakan perintah langsung dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang diungkapkan oleh seorang pejabat senior Iran kepada kantor berita Reuters.

Khamenei berada di lokasi yang aman saat serangan terjadi. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa serangan ini adalah balasan atas kematian Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan Komandan IRGC, Abbas Nilforoshan, yang tewas di Beirut pada Jumat (27/9/2024).

Selain itu, IRGC juga mengungkit kematian Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, yang dianggap sebagai bagian dari respons terhadap tindakan Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengutuk serangan rudal ini dan berjanji akan memberikan balasan yang setimpal.

“Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan membayar konsekuensi,” tegasnya.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa serangan ini adalah upaya perlindungan bagi warga negaranya dan merupakan sebagian kecil dari kekuatan Iran.

“Jangan coba-coba berkonflik dengan Iran,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa serangan rudal ini adalah bentuk pembelaan diri yang sah sesuai Pasal 51 Piagam PBB.

Ia menyatakan bahwa Iran menargetkan pangkalan militer Israel sebagai respons terhadap genosida yang terjadi di Jalur Gaza dan Lebanon.

IRGC mengklaim menggunakan rudal hipersonik Fattah-1 dalam serangan ini, yang dirancang untuk menghindari sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.

Diketahui, rudal ini memiliki kecepatan hingga 15.000 kilometer per jam dan tingkat keberhasilan serangan mencapai 90 persen.

Setelah serangan tersebut, Israel memperingatkan bahwa Iran akan mendapatkan balasan setimpal.