CILACAP (MediaSurya) – Isak tangis mewarnai pemakaman Irawan (46), warga Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (21/9).
Jenazah Irawan tiba di rumah duka pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dan dimakamkan pada pagi harinya sekitar pukul 09.30 WIB.
Kakak kandung korban, Sigit Wahyudi (47), mengatakan awalnya keluarga tidak menyangka bahwa Irawan menjadi salah satu korban dalam insiden longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang terjadi pada Senin (8/9).
“Kami pertama kali mendengar musibah longsor itu dari Facebook, kami belum tahu informasi adik saya juga jadi korban, setelah mencari informasi ternyata adik saya ikut jadi korban,” ujarnya, dilansir dari kompas.com, Minggu (21/9).
Irawan diketahui mulai bekerja di tambang PT Freeport sebagai teknisi elektronik sejak sembilan tahun lalu dan telah berpindah perusahaan sekitar satu tahun terakhir.
“Sekitar 8-9 tahunan bekerja di Freeport, tapi baru pindah perusahaan sekitar satu tahunan ini,” katanya.
Sigit menyebut keluarga hanya bisa pasrah atas insiden tersebut karena pekerjaan di tambang memiliki risiko tinggi.
“Ya bagaimana lagi, sudah risiko kerja tambang, pasrah saja,” katanya.
Menurut Sigit, Irawan dikenal sebagai sosok yang baik, rajin beribadah, dan dermawan.
“Almarhum orangnya baik dan pendiam, suka beribadah, suka membantu musala dan masjid juga, kalau kurban (saat Idul Adha) tidak mau menginformasikan, tahu-tahu sudah kurban,” tambahnya.
Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia melaporkan telah menemukan dua pekerja yang terjebak di Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah.
Dalam evakuasi yang dilakukan pada Sabtu (20/9) pukul 08.45 WIT, dua pekerja tersebut ditemukan sudah dalam keadaan tewas.
Dalam insiden ini terdapat tujuh pekerja yang terjebak di dalam tambang Freeport.
Proses evakuasi dan pencarian telah dilakukan menggunakan berbagai alat, baik alat berat maupun drone untuk menjangkau area yang sempit. (am)
