MediaSurya – Mantan Presiden RI Joko Widodo menanggapi santai viralnya kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang dikaitkan dengan dirinya di media sosial.
Dalam sebuah wawancara YouTube Solo Times, Jokowi menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang lucu dan tak perlu dibesar-besarkan.
“Kalau ada tulisan JKW terus dikira punya saya, ya saya senang banget, alhamdulillah punya kapal,” ucapnya sambil tersenyum, dikutip dari Solo Times, Jumat (13/6).
Ia juga bercanda bahwa dirinya akan merasa makin kaya jika ada kendaraan lain memakai nama JKW.
“Kalau ada truk tulisannya JKW lagi, dibilang punya Pak Jokowi, ya alhamdulillah. Kalau ada pesawat, mudah-mudahan ada, tulisannya JKW, dibilang punya Pak Jokowi, kaya raya saya,” ujarnya.
Jokowi menegaskan bahwa kapal tersebut bukan miliknya, dan menyebut penamaan itu merupakan hal biasa yang sering digunakan masyarakat.
“Biasa saja, banyak kok truk, bus, pakai tulisan JKW juga, nggak masalah,” jelasnya.
PT IMC Pelita Logistik Tbk sebagai pemilik kapal juga telah merilis klarifikasi resmi terkait polemik tersebut.
Sekretaris Perusahaan PT IMC, Desi Femilinda Safitri, menegaskan bahwa perusahaannya hanya fokus pada jasa transportasi laut.
“Peran kami murni sebagai penyedia jasa angkut laut. Operasional kapal kami ditentukan oleh penyewa,” kata Desi dalam keterangan resminya di situs Bursa Efek Indonesia, dikutip dari Editornews.id, Rabu (11/6).
Ia juga menyebut bahwa nama kapal tidak dimaksudkan untuk merujuk tokoh publik mana pun, melainkan berdasar wilayah operasional.
“Nama kapal mengacu pada wilayah operasional kami, khususnya di Kalimantan Timur, sekitar Sungai Mahakam,” tambahnya.
Desi memastikan bahwa dokumentasi video kapal yang viral merupakan arsip lama dan tidak relevan dengan situasi saat ini.
Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana disebut sedang beroperasi di Kalimantan Timur, bukan di Raja Ampat.
Viralnya nama kapal ini berawal dari unggahan video yang menampilkan aktivitas pengangkutan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat.
Warganet ramai mengaitkan nama kapal tersebut dengan Jokowi dan Ibu Negara, Iriana, karena kemiripan nama.
Namun, PT IMC menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam aktivitas pertambangan, termasuk pengangkutan nikel dari Raja Ampat.
Tambang nikel di kawasan tersebut memang tengah menjadi sorotan karena dianggap mengancam keanekaragaman hayati laut Indonesia. (am)
