MATARAM (MediaSurya) – Pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), yang dinyatakan meninggal usai terjatuh di jurang Gunung Rinjani, sempat mengabadikan momen terakhirnya dalam sebuah video dan berjanji kepada orang tuanya sebelum melakukan pendakian.
Juliana diketahui terjatuh di kawasan Cemara Tunggal, jalur pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (21/6) dan ditemukan dalam kondisi meninggal pada Rabu (25/6).
“Korban terjatuh ke arah Danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 500 meter,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), dilansir dari Grid.ID, Jumat (27/6).
Menurutnya, proses evakuasi sempat mengalami hambatan karena kondisi medan yang berat dan cuaca yang kurang mendukung.
“Tim SAR gabungan yang terdiri dari 48 personel memutuskan melakukan flying camp karena kondisi sudah gelap dan lokasi sulit dijangkau,” katanya.
Ia menambahkan, jenazah berhasil dievakuasi setelah cuaca membaik dan dibawa menyusuri jalur ke Posko Sembalun sebelum diterbangkan ke RS Bhayangkara Mataram.
“Setelah proses identifikasi selesai, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lanjutan,” tambahnya.
Sebelum tragedi terjadi, Juliana sempat membuat video singkat bersama tujuh rekannya sesama pendaki yang juga merupakan warga negara asing.
Dalam video itu, ia terlihat tertawa sembari menikmati pemandangan alam Gunung Rinjani.
“Pemandangannya, aku sangat senang,” ujarnya dalam video tersebut, dikutip dari Wartakotalive.
Sementara itu, sang ayah, Manoel Marins, mengenang momen terakhir anaknya lewat unggahan Instagram @manoel.marins.
Ia mengungkapkan bahwa Juliana sempat berjanji akan merawat kedua orang tuanya saat mereka menua.
“Dia bilang akan menjaga kami di hari tua nanti, meskipun aku bilang itu tidak perlu, karena dia harus menjalani hidupnya,” katanya.
Manoel juga menceritakan bahwa anaknya memilih untuk melakukan perjalanan dengan biaya sendiri hasil dari kerja keras, tanpa meminta bantuan finansial dari orang tua.
“Kami mendukung keputusannya untuk backpacking, dan dia sangat bahagia mewujudkan mimpinya,” tambahnya.
Dalam unggahan tersebut, Manoel turut mengenang kamar Juliana, tempat duduk favoritnya, serta semangat hidup yang dimiliki sang putri.
“Terbang, Juju, terbanglah ke pelukan Tuhan yang kekal,” ujarnya.
Sementara itu, dokter forensik RSUD Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit, mengatakan jenazah sudah selesai diautopsi dan tidak ada permintaan tambahan dari pihak keluarga.
“Tidak ada autopsi lanjutan yang diminta dan jenazah rencananya akan segera dikirim ke negara asal,” katanya, dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, proses pemulangan jenazah masih menunggu penjadwalan dari pihak terkait.
“Sepengetahuan saya, jenazah akan segera diberangkatkan ke Brasil dalam waktu dekat,” tambahnya. (am)