Berita PendidikanBarito Selatan

Karantina Tahfizh Al-Qur’an Barsel Digelar, 112 Santri Ikuti Program Intensif

Akhmad Madani
×

Karantina Tahfizh Al-Qur’an Barsel Digelar, 112 Santri Ikuti Program Intensif

Sebarkan artikel ini
Ustad H. Muhammad Sibawaihi, LC, M.Pd., saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. (foto: MediaSurya/dok)
Ustad H. Muhammad Sibawaihi, LC, M.Pd., saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. (foto: MediaSurya/dok)

BUNTOK (MediaSurya) – Karantina Tahfizh Al-Qur’an di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), kembali digelar dengan jumlah peserta mencapai 112 santri.

Hal tersebut disampaikan Ustad H. Muhammad Sibawaihi, LC, M.Pd., dalam kegiatan yang berlangsung di Guest House Kencana, Senin (3/3).

“Karantina Tahfizh Al-Qur’an merupakan upaya mencetak generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap Al-Qur’an serta disiplin dalam menghafal dan mengamalkan isinya,” ujarnya.

Program tersebut, katanya, berlangsung selama 20 hari, dimulai sejak 27 Februari hingga 18 Maret 2025, dengan berbagai kategori seperti Qur’an Plus, Tahsin, serta Tahfizh untuk pemula dan profesional.

“Kegiatan ini tidak hanya melatih hafalan, tetapi juga membentuk karakter santri agar lebih memahami makna dan menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Baca:  PWI Barsel Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Mahasiswa STAI Al-Ma’arif
para peserta dan tamu undangan dalam acara pembukaan Karantina Tahfizh Al-Qur’an di Barito Selatan. (foto: MediaSurya/dok)
para peserta dan tamu undangan dalam acara pembukaan Karantina Tahfizh Al-Qur’an di Barito Selatan. (foto: MediaSurya/dok)

Ia menambahkan, program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Dinas Pendidikan, serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap pembinaan penghafal Al-Qur’an.

“Pemerintah daerah terus berkomitmen dalam mendukung program ini agar berkembang lebih baik dengan fasilitas yang lebih memadai,” tambahnya.

Saat ini, delapan kader tahfizh dari Barsel tengah menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, sebagai bagian dari upaya memperkuat kaderisasi ustadz dan ustadzah di daerah.

Karantina Tahfizh Al-Qur’an diharapkan terus berlanjut dengan peningkatan kualitas dan fasilitas yang lebih representatif bagi para santri. (am)