Mediasurya, Jakarta – Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Iran dilaporkan melakukan serangan besar terhadap pangkalan jet tempur F-35 milik Israel.
Serangan ini terjadi sebagai balasan atas pembunuhan Israel terhadap pemimpin kelompok Islam Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Lebanon.
Menurut laporan yang beredar, Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel, dengan video serangan yang viral di media sosial Twitter.
Salah satu video menunjukkan rudal Iran berhasil menembus pertahanan udara Israel dan menyerang Pangkalan Angkatan Udara Nevetim serta Pangkalan Udara Tel Nof, di mana jet F-35 Israel bermarkas.
Klaim Kerusakan Pangkalan Udara
Sebuah majalah Rusia, Military Watch, mengklaim bahwa serangan tersebut telah menghancurkan lebih dari 20 jet tempur F-35 milik Israel.
Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi mengenai kebenaran klaim tersebut.
Pangkalan Udara Nevatim, yang terletak sekitar 9 mil dari Beersheba di gurun Negev, merupakan salah satu pangkalan udara terbesar di Israel dengan tiga landasan pacu.
Israel adalah negara pertama yang memilih F-35 melalui proses Penjualan Militer Asing AS dan merupakan yang pertama menggunakannya dalam pertempuran.
Israel saat ini memiliki sekitar 39 F-35 yang beroperasi, dengan tambahan 36 unit yang sedang dipesan.
Baru-baru ini, Israel menandatangani kontrak untuk membeli 25 F-35 lagi, menambah total pesanan menjadi 75 jet.
Kesiapan Tempur Iran yang Dipertanyakan
Di sisi lain, Iran memiliki angkatan udara yang dianggap lemah, sebagian besar terdiri dari jet tempur usang dengan kesiapan tempur yang diragukan.
Banyak analis percaya bahwa kemampuan Iran untuk menyerang Israel menggunakan angkatan udaranya sangat terbatas.