SOLO (MediaSurya) – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo diduga turut membahas isu pemakzulan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio atau Hensat, mengatakan pertemuan tersebut menimbulkan sejumlah sinyal politik penting di tengah dinamika nasional saat ini.
“Isu pemakzulan terhadap Gibran dipastikan akan mereda setelah adanya pertemuan itu,” ujarnya, dilansir dari inilah.com, Rabu (23/7).
Pertemuan itu berlangsung di kediaman pribadi Jokowi di Solo, Jawa Tengah, selama sekitar 40 menit, Minggu (20/7).
Presiden Prabowo tiba di rumah Jokowi sekitar pukul 18.00 WIB dan langsung disambut oleh Jokowi serta Ibu Negara Iriana di depan rumah.
Dalam pertemuan itu, turut hadir putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, dan juga Gibran Rakabuming Raka yang saat ini tengah menghadapi sorotan publik.
Menurut Hensat, kehadiran Gibran menjadi sinyal bahwa isu pemakzulan mulai diredam demi stabilitas pemerintahan ke depan.
Ia juga menyoroti pernyataan Prabowo usai pertemuan yang menyebut hubungan Partai Gerindra dan PDIP sebagai “kakak-adik”.
“Prabowo menggunakan bahasa kakak-adik itu untuk menegaskan bahwa Gerindra dan PDIP tidak akan berkoalisi secara formal,” katanya.
Namun begitu, katanya, hal itu tidak menutup peluang kerja sama lintas partai dalam membangun bangsa.
PDIP sebagai partai penguasa legislatif diyakini akan memainkan peran strategis sebagai pengoreksi jalannya pemerintahan.
“Prabowo tampaknya ingin PDIP tetap di luar pemerintahan agar bisa membantu mengontrol dan memperbaiki kinerja pemerintah,” tambahnya.
Prabowo sendiri dalam pertemuan itu juga sempat menceritakan lawatan kenegaraannya selama dua pekan ke berbagai negara.
Jokowi terlihat takjub mendengar cerita tersebut, dengan gestur menggelengkan kepala sembari tersenyum di depan Prabowo.
Gestur tersebut menjadi simbol bahwa komunikasi antara kedua tokoh tetap berjalan baik meski berada di era pemerintahan baru. (am)