MALANG (MediaSurya) – Seorang perwira TNI Angkatan Laut (AL) dikeroyok oleh enam orang preman di kawasan Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (26/6).
Korban diketahui adalah Letda Laut (PM) Abu Yamin, anggota aktif yang berdinas di Lantamal V Surabaya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Tunggul.
“Yang bersangkutan bertugas di Lantamal V Surabaya dan berdomisili di Malang,” ujarnya, dilansir dari KompasTV, Sabtu (28/6).
Ia menjelaskan bahwa insiden pengeroyokan terjadi usai Abu Yamin pulang dari perjalanan dinas di Surabaya dan beristirahat sejenak di Terminal Arjosari.
“Kamis malam sekitar pukul 18.30, usai perjalanan dinas dari Surabaya, ia sempat beristirahat di Terminal Arjosari,” katanya.
Menurutnya, pada saat kejadian, korban tidak sedang menjalankan tugas aktif, melainkan dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
“Kemudian terjadilah insiden pengeroyokan,” tambahnya.
Laksma Tunggul mengatakan bahwa penyebab kejadian masih dalam proses pendalaman oleh pihak berwenang.
“Latar belakang kejadian masih dalam pemeriksaan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Malang yang juga berkoordinasi dengan Polresta Malang Kota,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi korban saat ini masih dalam perawatan intensif di RSUD Saiful Anwar, Malang.
“Kalau untuk jenis luka masih dalam proses penanganan, kami belum bisa menyampaikan secara detail,” katanya.
Sementara itu, Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati turut membenarkan bahwa insiden bermula dari adu argumen antara korban dan beberapa juru panggil penumpang (jupang) di lokasi.
“Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti,” ujarnya, Jumat (27/6).
Ia menuturkan bahwa aksi pengeroyokan berlangsung sangat cepat dan membabi buta, hingga membuat korban tidak sadarkan diri.
“Korban tiba-tiba diserang oleh para pelaku secara membabi buta,” katanya.
Petugas terminal yang melihat kejadian segera mengamankan korban ke ruang informasi terminal dan menghubungi pihak kepolisian serta layanan medis.
“Info dari lapangan, pelakunya diduga merupakan jupang,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat dari luar terminal.
“Namun, kami masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut untuk memastikan tidak ada pihak luar yang terlibat,” ujarnya.
Terkait penanganan kasus, Mega memastikan bahwa aparat gabungan dari Polisi Militer TNI AL (POMAL) dan Polresta Malang telah turun ke lokasi dan menangkap tiga orang terduga pelaku.
“Tiga orang sudah diamankan, sementara yang lain masih dalam pengejaran,” katanya.
Salah satu pelaku yang masih buron diketahui berinisial Takim, yang disebut sebagai mandor dari kelompok juru panggil di terminal.
“Kasus ini ditangani bersama oleh Kepolisian dan POMAL,” tambahnya. (am)