Mediasurya – Sean “Diddy” Combs, yang dikenal sebagai P Diddy, salah satu musisi ternama Amerika Serikat, kini tengah menghadapi tuduhan serius yang dapat menghancurkan tiga dekade kariernya di industri musik.
Diddy, yang tidak hanya sukses sebagai rapper tetapi juga sebagai konglomerat, ditangkap pada 17 September 2024 atas tuduhan perdagangan seks dan pemerasan. Tuduhan ini datang dari jaksa di New York dan telah memunculkan lebih dari 120 tuduhan baru terhadapnya.
Diddy tetap bersikukuh tidak bersalah dan membantah semua tuduhan tersebut. Namun, seorang hakim menolak permintaan jaminannya setelah jaksa berpendapat bahwa ia adalah ancaman bagi masyarakat.
Di balik ketenarannya, Diddy kini menghadapi perjuangan besar untuk membersihkan namanya dari berbagai kasus pidana yang menjeratnya.
Serangkaian Kasus Pidana P Diddy
Berdasarkan laporan BBC, Diddy (54) ditangkap di sebuah hotel di New York dengan tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks paksa, dan pengiriman orang untuk tujuan prostitusi.
Tuduhan tersebut mengarah pada dugaan bahwa Diddy telah menciptakan sebuah “perusahaan kriminal” yang menggunakan kekerasan, narkoba, serta ancaman untuk memaksa perempuan terlibat dalam aktivitas seksual demi memenuhi keinginannya.
Jaksa federal menuduh Diddy melakukan pelecehan seksual dan pemerasan, menggunakan kekuasaannya untuk mengancam dan memaksa para korbannya.
Selama penggerebekan di kediaman Diddy di Miami dan Los Angeles pada Maret lalu, pihak berwenang menemukan senjata api, amunisi, serta lebih dari 1.000 botol pelumas yang digunakan dalam aktivitas seksual yang ia sebut sebagai “freak off.”
Latar Belakang P Diddy
Lahir di New York pada tahun 1969, Sean Combs atau P Diddy dibesarkan oleh ibunya, Janice, setelah ayahnya tewas dalam penembakan terkait transaksi narkoba saat ia masih berusia tiga tahun.
Ayahnya, Melvin, pernah terlibat dalam organisasi kriminal setelah keluar dari Angkatan Udara AS.
Diddy mulai dikenal ketika masih remaja sebagai model video musik untuk band pop-rock Inggris, Fine Young Cannibals, dan penyanyi soul Amerika, Diana Ross.
Ia kemudian menempuh pendidikan bisnis di Howard University, Washington DC, tetapi keluar demi mengejar karier di industri musik setelah mendapat kesempatan magang di label Uptown Records.
Karier Diddy sebagai produser melejit setelah ia mengontrak rapper legendaris Biggie Smalls pada 1993.
Namun, tragedi terjadi pada 1997 ketika Biggie meninggal dunia dalam sebuah penembakan yang hingga kini belum terpecahkan.
Meski tragedi tersebut mengguncang industri musik, Diddy tetap berhasil meraih kesuksesan dengan salah satu hits-nya, “I’ll Be Missing You,” yang ditulis sebagai penghormatan kepada Biggie.
Diddy juga mengembangkan bisnis di luar musik, seperti lini pakaian, minuman, dan produksi televisi.
Pada 2022, ia bahkan masuk dalam daftar miliarder versi majalah Forbes.