BUNTOK (MediaSurya) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dengan menggencarkan pembinaan jasa konstruksi untuk memastikan proyek berjalan efektif, efisien, dan sesuai standar.
Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas PUPR Barsel, Hawinu menegaskan bahwa peningkatan kualitas proyek tidak bisa dilakukan secara instan sehingga pihaknya rutin mengadakan pelatihan dan sosialisasi bagi penyedia jasa, pengguna jasa, serta aparatur pemerintahan agar setiap pekerjaan di lapangan berjalan optimal.
“Kami selalu melakukan evaluasi agar proyek infrastruktur di Barsel semakin berkualitas dan masukan dari masyarakat serta diskusi dengan pemangku kepentingan sangat kami perhatikan karena pembangunan ini untuk kepentingan bersama,” ujarnya, Selasa (18/2).
Selain memastikan pembangunan yang berkualitas, Dinas PUPR juga menyesuaikan regulasi dengan perkembangan terkini sehingga infrastruktur seperti jalan, jembatan, sungai, dan irigasi menjadi perhatian utama dalam perencanaan ke depan, terutama berdasarkan aspirasi masyarakat.
“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja konstruksi meskipun ada efisiensi anggaran yang harus diterapkan,” tambahnya.
Tak hanya soal kualitas, PUPR Barsel juga mengontrol biaya proyek dengan melakukan survei harga satuan bahan bangunan dan upah tenaga kerja setiap dua semester.
“Penyesuaian harga ini penting agar tidak terjadi ketimpangan dan proyek bisa berjalan lancar sekaligus memastikan tenaga kerja mendapatkan upah yang layak,” jelasnya.
Hawinu juga menyoroti pentingnya keselamatan kerja di lapangan dan menegaskan bahwa faktor keamanan tidak boleh diabaikan demi mengejar target pembangunan.
“Kita ingin angka kecelakaan kerja nol sehingga pengelolaan bahan bangunan, pembuangan material, serta penerapan standar keselamatan harus diperhatikan dengan serius,” katanya.
Dinas PUPR juga menekankan pentingnya mengikuti spesifikasi teknis yang telah ditetapkan agar kualitas proyek tetap terjaga.
“Jangan coba-coba keluar dari standar yang sudah ditetapkan karena jika tidak sesuai spesifikasi, kualitas proyek bisa menurun dan menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan pentingnya koordinasi antar pihak yang terlibat dalam proyek karena komunikasi yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang lebih optimal dibandingkan bekerja sendiri-sendiri.
“Kerja tim itu kunci dan jika ada koordinasi yang baik, proyek akan selesai dengan lebih maksimal dan berkualitas,” imbuhnya.
Hawinu juga mendorong setiap tenaga kerja konstruksi untuk memiliki sertifikasi agar lebih kompeten dan profesional.
“Semua pekerja harus memiliki sertifikasi sesuai standar baik itu operator, teknisi, maupun posisi lainnya dan selain itu, kepemilikan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan juga harus dipastikan agar mereka mendapatkan perlindungan maksimal,” pungkasnya. (am)