TASIKMALAYA (MediaSurya) – Kejadian tak terduga dialami Ipin Tasripin (42), seorang pegawai non-ASN di Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Saldo di rekening pensiun miliknya tiba-tiba menunjukkan angka fantastis sebesar Rp7,8 miliar pada Jumat (13/9/2024).
Nominal tersebut jauh berbeda dengan dana pensiun rekan-rekannya yang rata-rata hanya menerima Rp97.000. Namun, saldo fantastis itu menghilang beberapa hari kemudian setelah Ipin memperbarui aplikasi banknya.
“Oh, itu hilang sendiri beberapa hari setelahnya. Saya enggak masalah, karena itu memang bukan milik saya,” ujar Ipin saat dihubungi pada Selasa (7/1/2025).
Ipin memastikan dana pensiun yang diterimanya sama seperti rekan-rekan lainnya, yakni sebesar Rp79.000. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak merasa kecewa karena saldo miliaran rupiah tersebut hanya kesalahan sistem.
Pimpinan Bank Daerah tempat Ipin memiliki rekening, Anet Yulisthian, mengungkapkan bahwa pihaknya belum menemukan penyebab pasti munculnya nominal Rp7,8 miliar tersebut.
“Kami pun bingung karena tidak ada data transaksi uang sebesar itu di sistem kami,” ujar Anet. Ia menjelaskan bahwa pihak bank telah melakukan pemeriksaan sistem secara menyeluruh dan memastikan tidak ada kesalahan transaksi nyata.
Anet menambahkan, pihak bank segera menemui Ipin untuk memverifikasi kejadian ini dan meminta agar aplikasi bank diperbarui guna mencegah masalah serupa. “Kami memastikan saldo yang terverifikasi sesuai dengan haknya, yakni Rp79.000,” tambahnya.
Sementara itu, di Jakarta, seorang pemuda viral karena menipu banyak konter pengisian saldo digital. Modusnya, pelaku meminta konter mengisi saldo dompet digital dengan nominal tertentu lalu berpura-pura membayar menggunakan ATM. Setelah itu, ia kabur dengan alasan mengambil ponsel.
Video yang diunggah akun Instagram @warga.jakbar memperlihatkan pelaku mendatangi sebuah konter di Kalideres, Jakarta Barat, dan meminta top-up saldo sebesar Rp740 ribu. Penjaga konter akhirnya mengalami kerugian karena pelaku tidak pernah kembali.
Kasus serupa juga dialami sejumlah konter dan driver ojek online. Beberapa korban bahkan mengaku terhipnotis hingga melanggar prosedur pengisian saldo. Pelaku akhirnya teridentifikasi setelah viral di media sosial, namun masih dalam pencarian aparat setempat. (am)