Sidang Kasus Perdagangan Seks Sean ‘Diddy’ Combs Dijadwalkan pada Mei 2025

mediasurya
Sidang Kasus Perdagangan Seks Sean 'Diddy' Combs Dijadwalkan pada Mei 2025

Mediasurya – Sean ‘Diddy’ Combs, rapper dan produser ternama, muncul di Pengadilan Federal Manhattan pada Kamis, 10 Oktober 2024, untuk menghadapi tuduhan kasus perdagangan seks.

Ini merupakan penampilan publik pertamanya setelah dakwaan kejahatan seksual federal dijatuhkan.

Dalam sidang tersebut, hakim menetapkan tanggal persidangan Diddy pada 5 Mei 2025.

Jaksa penuntut mengungkapkan bahwa mereka memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk mengekstraksi data dari perangkat yang disita.

Ada kemungkinan dakwaan tambahan akan muncul setelah semua bukti diperiksa.

Dakwaan dan Penyangkalan Tim Hukum Sean ‘Diddy’ Combs

Diddy telah menyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan, termasuk perdagangan manusia dan pemerasan.

Dalam persidangan, ia tampak berdiskusi aktif dengan tim hukumnya, menunjukkan kesepakatan dengan pernyataan pengacaranya.

Anthony Ricco, salah satu pengacara pembela, menegaskan bahwa Diddy sedang berusaha beradaptasi dengan situasi tersebut.

“Kami ingin menghentikan semua olok-olokan di internet. Ini adalah kasus serius dengan konsekuensi yang serius,” kata Ricco.

Hakim Arun Subramanian, yang baru-baru ini ditugaskan, memutuskan agar jaksa menyerahkan semua bukti paling lambat 31 Desember 2024.

Sejauh ini, lebih dari 96 perangkat elektronik telah disita dalam penggeledahan di bandara serta kediaman Diddy di Miami dan Los Angeles.

Pembelaan Tim Hukum

Pada sidang yang sama, tim hukum Diddy mengajukan mosi untuk penyelidikan atas dugaan kolusi pemerintah dengan media dalam upaya mendiskreditkan klien mereka.

Mereka menuduh adanya skenario yang dirancang untuk merusak hak Diddy atas pengadilan yang adil, termasuk kebocoran video yang diduga menunjukkan Diddy menyerang mantan kekasihnya, Cassie Ventura, pada 2016.

“Pihak pemerintah adalah sumber kebocoran yang paling mungkin, mengingat waktu penyebaran video ini,” tulis tim pembela dalam dokumen tersebut.

Mereka meminta agar saksi terkait dugaan kebocoran didiskualifikasi atau bahkan semua dakwaan terhadap Diddy dibatalkan.

Dalam dakwaan, Diddy dituduh melakukan kekerasan dan pemaksaan terhadap perempuan selama bertahun-tahun, termasuk mengatur pesta seksual yang dikenal sebagai ‘freak-offs’, di mana perempuan dipaksa berhubungan seksual dengan pekerja seks pria dan direkam.

Diddy juga diduga memberikan obat-obatan seperti ketamin dan menyebabkan perlunya perawatan medis setelahnya.

Selain itu, Diddy juga menghadapi tuduhan kekerasan fisik, termasuk memukul, menendang, dan menyeret perempuan.

Pada 2011, ia dan seorang rekannya dituduh menculik seseorang dengan todongan senjata serta membakar mobil orang lain dengan koktail Molotov.