Tim Prabowo Bantah Isu Rivalitas Jokowi-Anies: Jokowi Sudah Juara, Tak Selevel dengan Pihak yang Kalah

Mediasurya
Presiden Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024). 

Mediasurya.com, JAKARTA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Silfester Matutina menepis anggapan bahwa terdapat semacam rivalitas politik antara Presiden RI Joko Widodo dengan Anies Baswedan. Silfester menilai tidak penting bagi Jokowi untuk mengurusi Anies.

Silfester juga membantah isu bahwa Jokowi sempat berupaya “menjegal” Anies dari pencalonan presiden pada 2024 lalu. Menurutnya, tindakan seperti demikian hanya akan merusak reputasi Jokowi sebagai negarawan.

“Siapa sih Anies? Yang kita tahu ini kan kemarin dia kalah, masa Pak Jokowi sangat ketakutan dengan Anies? Untuk apa? Tidak ada gunanya,” kata Silfester seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV Maryo Sarong, Rabu (26/6/2024)

Silfester pun merujuk deklarasi PKS mengusung Anies sebagai bakal calon gubernur Jakarta sebagai bukti dinamika politik berlangsung sehat di bawah pemerintahan Jokowi. 

Kata Silfester, popularitas Anies saat ini tidak bisa mengalahkan Jokowi. Silfester merujuk survei Litbang Kompas belakangan ini yang menunjukkan 75,6 persen responden puas dengan kinerja Jokowi.

“Berarti kan ini kan nggak apple to apple membandingkan Jokowi dengan Anies yang kemarin dikatakan kalah,” kata Silfester.

“Orang Pak Jokowi juara berkali-kali dari wali kota, gubernur, presiden ini pemenang terus, masa mau disandingkan dengan orang kalah, kan jauh.”

Terkait Pilkada Jakarta 2024, Silfester mengaku kubu pengusung Prabowo-Gibran telah menyiapkan sejumalah nama sebagai bakal calon gubernur. Silfester mengaku banyak tokoh muda yang dinilai dapat berkontestasi melawan Anies.

“Saya kemarin berharap sebenarnya itu lebih seru Anies dan Ahok lawan anak anak muda yang keren, yang punya hati, antikorupsi, dan mau bekerja keras untuk DKI dan bangsanya,” kata Silfester.

Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai calon bakal gubernur Jakarta oleh PKS per Selasa (25/6) lalu. PKS memasangkan Anies dengan kadernya, Sohibul Iman.

Akan tetapi, deklarasi ini tidak disambut baik oleh koalisi pengusung Anies di Pilpres 2024 lalu. Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai keputusan PKS sebagai “blunder” karena menutup pintu komunikasi dengan parpil lain terkait Pilkada Jakarta 2024.

“Di mata saya sih blunder, menurut saya. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra,” kata Huda, Rabu (26/5).