TNI Gadungan Beraksi di Monas, Pemuda Ini Ditangkap Setelah Pura-pura Jadi Perwira!

Akhmad Madani

Mediasurya, Jakarta Pusat – Seorang pemuda bernama Jefri Ga Koro, asal Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat menyamar sebagai anggota TNI untuk mengikuti upacara HUT ke-79 TNI di Monas, Jakarta Pusat. Aksinya berakhir setelah ia ditangkap oleh pihak berwenang.

Jefri, yang lahir di Tuamese pada 22 Juni 2001, membeli seragam yang ia kenakan di Pasar Turi, Surabaya. Dengan percaya diri, ia membuat video di Monas sambil berpura-pura menjadi anggota TNI, lengkap dengan Pakaian Dinas Harian (PDH) dan pangkat Letnan Dua (Letda) di pundaknya.

Selama mengikuti rangkaian latihan upacara, raut wajah Jefri tampak tanpa rasa takut. Namun, aksinya terbongkar ketika Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Lantamal VII Kupang, Letkol Laut (PM) Catur Dono Wibowo, menyampaikan bahwa Jefri ditangkap di Silang Monas pada Jumat (27/9/2024).

“Pelaku menggunakan pakaian lengkap PDH TNI AL menuju Monas menggunakan bajaj untuk menyaksikan latihan upacara HUT ke-79 TNI di Monas,” ungkap Catur dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Kompas.com pada Senin (30/9/2024).

Setelah diperiksa, Jefri mengaku sempat mengikuti seleksi PA PK TNI, tetapi gagal. Ia kemudian membeli atribut TNI AL di Pasar Turi dan menggunakannya untuk menipu orang dengan menjanjikan kelulusan mendaftar TNI AL, dengan total penipuan mencapai puluhan juta rupiah.

Pihak berwajib telah melacak keberadaan Jefri sejak Agustus 2024, saat laporan penipuan mulai diterima. Selama pelariannya, ia berpindah-pindah tempat dari Bali, Surabaya, hingga akhirnya ditangkap di Jakarta. Barang bukti yang disita mencakup tas selempang, KTP, kartu BPJS, serta beberapa barang lainnya.

Jefri kini telah diserahkan kepada Posko Kodim 0501 Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Seluruh jajaran TNI AL juga diingatkan untuk menindak tegas segala bentuk tindak pidana yang dapat merugikan masyarakat.

Kejadian ini sempat viral di media sosial, terutama setelah Jefri berani membuat video perkenalan di Monas sebelum penangkapannya. Dengan percaya diri, ia menggunakan campuran bahasa Indonesia dan Inggris serta menyampaikan motivasi untuk bangsa Indonesia.