WASHINGTON (MediaSurya) – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menggemparkan dunia dengan pernyataannya yang menyebut rencana pengambilalihan Kanada, Greenland, hingga kendali atas Terusan Panama.
Meski menuai kritik tajam, langkah ini diklaim sejalan dengan doktrin “America First” yang menjadi fondasi kebijakan luar negeri Trump.
Rencana kontroversial ini dinilai bertujuan untuk memperkuat posisi AS dalam menghadapi ancaman geopolitik dari negara seperti China dan Rusia.
Trump menyebut bahwa penguasaan wilayah-wilayah tersebut dapat memberikan keuntungan strategis, termasuk akses sumber daya, jalur perdagangan, dan penguatan ekonomi.
Keuntungan Ekonomi dan Strategi Tekanan
Ambisi Trump terhadap Greenland didasarkan pada potensi mineral tanah jarang dan rute laut baru akibat mencairnya es kutub.
Sementara itu, penguasaan Kanada disebut-sebut mampu memfasilitasi kesepakatan perdagangan baru yang menguntungkan produsen AS.
Adapun terkait Terusan Panama, Trump mengkritik kebijakan Jimmy Carter yang menyerahkan jalur strategis tersebut pada 1999.
Ia mengklaim bahwa pengaruh China di kawasan itu telah merugikan AS.
“China menggunakan pengaruh ekonominya untuk menguasai jalur utama ini. Kami tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi,” ujar Trump dalam pernyataannya pada Kamis (9/1).
Doktrin ‘America First’
Strategi keras Trump ini merefleksikan pendekatannya yang menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama.
Ia menegaskan bahwa negara besar seperti AS harus mengambil langkah agresif dalam mempertahankan dominasinya di panggung internasional.
“Kita tidak bisa terus membiarkan pihak lain mengambil keuntungan dari kita. Saya akan memastikan bahwa Amerika kembali memimpin,” kata Trump.
Namun, sejumlah pakar menilai langkah Trump lebih sebagai upaya untuk menciptakan tekanan diplomatik ketimbang rencana aksi militer.
Dengan manuver ini, AS dapat memaksa negara-negara terkait untuk mempertimbangkan kepentingan strategis Washington dalam setiap keputusan mereka.
China dan Kepentingan Regional
Pernyataan Trump juga menyoroti bayang-bayang pengaruh China yang semakin besar di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Senator Marco Rubio, yang ditunjuk Trump sebagai Menteri Luar Negeri, mengungkapkan bahwa dominasi China dapat mengancam stabilitas ekonomi regional sekaligus memperkuat jaringan kartel narkoba.
“Kita harus melindungi kawasan ini dari dominasi China. Mereka telah menggunakan kekacauan di kawasan ini untuk melemahkan AS,” ujar Rubio.
Meski kontroversial, strategi ini disebut sebagai langkah Trump untuk mengembalikan pengaruh AS di tengah dinamika geopolitik global. (am)