BUNTOK (MediaSurya) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pembubaran Departemen Pendidikan, langkah yang menimbulkan pertanyaan terkait masa depan student loan bernilai triliunan dolar yang dikelola lembaga tersebut.
Menurut Trump, saldo pinjaman yang besar menjadi tantangan dalam rencana penutupan departemen. Ia menyatakan telah berdiskusi mengenai opsi pengelolaan pinjaman mahasiswa dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (6/3).
“Kami telah melakukan diskusi hari ini,” ujarnya, dikutip dari CNN.
Trump mengisyaratkan bahwa pengelolaan pinjaman tersebut dapat dialihkan ke Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, atau Badan Usaha Kecil dan Menengah (SBA). Ia juga menyebut Administrator SBA, Kelly Loeffler, tertarik untuk mengambil alih tanggung jawab tersebut.
Selain itu, pemerintah mempertimbangkan untuk tidak lagi memberikan pinjaman langsung kepada mahasiswa. Proyek 2025 mengusulkan pembentukan badan baru yang bertanggung jawab atas pemberian pinjaman, dengan kepemimpinan yang dikonfirmasi oleh Senat.
“Pemerintah akan berhenti memberikan pinjaman secara langsung dan kembali berperan sebagai penjamin pinjaman yang disalurkan melalui perusahaan lain,” ujar Lindsey Burke, Direktur Heritage Foundation’s Center for Education Policy.
Ia menambahkan, skema baru ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendanaan pendidikan lebih berorientasi pada investasi, dengan persyaratan pinjaman yang berbeda berdasarkan bidang studi atau profesi tertentu.
Dalam skenario ini, Departemen Keuangan akan mengambil alih pengelolaan pinjaman lama, termasuk penagihan dan penyelesaian tunggakan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai mekanisme pengelolaannya.
Saat ini, sekitar 40 persen pinjaman mahasiswa mengalami keterlambatan pembayaran atau dalam status menunggak. (am)