Barito SelatanBerita Pendidikan

Wabup Barsel Resmikan Festival Tunas Bahasa Ibu 2025, Ajak Generasi Muda Lestarikan Bahasa Daerah

Akhmad Madani
×

Wabup Barsel Resmikan Festival Tunas Bahasa Ibu 2025, Ajak Generasi Muda Lestarikan Bahasa Daerah

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Barito Selatan, Khristianto Yudha, bersama peserta dan jajaran Dinas Pendidikan Barsel saat pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 (foto: MediaSurya/istimewa)

BUNTOK (MediaSurya) – Wakil Bupati (Wabup) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Khristianto Yudha mengajak generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya lokal.

Ajakan tersebut disampaikan Khristianto Yudha saat meresmikan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kabupaten Barsel Tahun 2025 yang digelar di aula Dinas Pendidikan (Disidik) setempat, Rabu (22/10).

Menurutnya, pelaksanaan FTBI tahun ini berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 serta Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 yang mengatur tentang pelestarian dan pengembangan bahasa daerah.

“Dengan adanya dasar hukum ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat bersama-sama melestarikan warisan bahasa ibu kepada anak-anak kita,” ujarnya.

FTBI, tambahnya, merupakan wujud nyata upaya pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlangsungan bahasa daerah di tengah arus globalisasi.

“Kegiatan ini menjadi momentum bagi pelajar dan tenaga pendidik untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa daerah agar tidak punah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Barsel, Manat Simanjuntak mengatakan, kegiatan FTBI tahun 2025 diikuti 282 peserta dari tingkat SD dan SMP se-Kabupaten.

“Festival ini mempertandingkan sejumlah cabang lomba yang terbagi berdasarkan dua bahasa daerah, yaitu Bahasa Bakumpai dan Bahasa Dayak Maanyan,” katanya.

Menurutnya, cabang yang dilombakan untuk Bahasa Bakumpai meliputi mendongeng, pidato, cipta puisi, menulis cerpen, komedi tunggal, dan karungut, sedangkan Bahasa Dayak Maanyan mencakup mendongeng, pidato, cipta puisi, menulis cerpen, komedi, dan tumet leut.

“Total hadiah yang disediakan panitia mencapai Rp50 juta sebagai bentuk apresiasi terhadap para peserta yang berprestasi,” ujarnya.

FTBI diharapkan menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian bahasa daerah di Barsel. (am)