BUNTOK (MediaSurya) – Plt. Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Eko Hermansyah, menyatakan bahwa program Karantina Tahfiz Qur’an memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia.
Hal itu ia sampaikan saat menutup acara Wisuda dan Khatmil Qur’an Karantina Tahfiz Qur’an Angkatan VI, mewakili Bupati Barsel, Eddy Raya Samsuri, di Gedung Jaro Pirarahan, Kamis (20/3) malam.
Menurutnya, program ini tidak hanya menjadi tempat bagi santri untuk menghafal Al-Qur’an, tetapi juga sebagai wadah pembinaan karakter agar memiliki ketahanan spiritual dan moral yang kuat.
“Wisuda ini menjadi bukti nyata bahwa program ini berjalan dengan baik dan berhasil melahirkan generasi Qur’ani yang membawa keberkahan bagi daerah,” ujarnya.
Ia pun berpesan kepada para santri agar terus menjaga hafalan mereka serta mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Menjaga hafalan Al-Qur’an lebih menantang daripada sekadar menghafalnya. Oleh karena itu, diperlukan istiqamah, bimbingan keluarga, serta lingkungan yang mendukung,” katanya.
Tambahnya, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak-anak mereka agar tetap teguh dalam ajaran Al-Qur’an.
“Orang tua yang memiliki anak hafiz Al-Qur’an akan mendapatkan mahkota bercahaya di hari kiamat. Ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus membimbing dan mendukung anak-anak dalam menjaga hafalan mereka,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ustadz H. Muhammad Sibawaihi selaku pembina program menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah daerah, yang memungkinkan Karantina Tahfiz Qur’an terus berjalan dan memberikan manfaat bagi generasi muda.
“Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terus berjalan setiap tahun berkat dukungan dari pemerintah daerah, meskipun ada berbagai tantangan dalam penyelenggaraannya,” ujarnya.
Ia berharap program ini semakin berkembang sebagai bagian dari upaya membentuk generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal, tetapi juga memahami serta mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kami ingin para santri yang telah menyelesaikan program ini menjadi pribadi yang tidak hanya menghafal, tetapi juga menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan,” katanya.
Ia menekankan bahwa selain menjaga hafalan, santri juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Al-Qur’an agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga para santri yang diwisuda hari ini tetap istiqamah dalam menjaga hafalan dan terus membawa cahaya Al-Qur’an dalam langkah mereka ke depan,” tutupnya.
Pada wisuda kali ini, sebanyak 114 santri telah menyelesaikan program dalam tiga kategori utama, yaitu:
- Tahsin Metode Tilawati: 44 orang
- Tahsin + Tahfiz Pra: 25 orang
- Tahfiz Pro: 45 orang
Kegiatan wisuda ini turut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Barsel, kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), tokoh agama, tokoh masyarakat, para ustadz dan ustadzah, para santri, para orang tua santri, serta panitia penyelenggara. (am)