ROTE NDAO (MediaSurya) – Kisah cinta Pratu Andi Tambaru, prajurit TNI AD anggota Kodim 1627/Rote Ndao, dengan kekasihnya, Rosi Wastiting Manja Mooy, berakhir tragis. Terhimpit tekanan belis atau uang mahar yang diminta keluarga sang kekasih sebesar Rp250 juta, Pratu Andi ditemukan tewas gantung diri di bawah pohon asam.
Manja Mooy, yang merupakan Sarjana Pendidikan Musik sekaligus penyanyi berbakat asal Kupang, mengungkapkan kesedihannya melalui akun Instagram pribadinya @wastiting. Dalam unggahannya, ia mengenang sosok Pratu Andi sebagai pria terbaik yang pernah mengisi hidupnya.
“Kamu laki-laki terbaik yang pernah beta kenal. Kenapa tinggalkan beta dengan cara seperti ini? Janjimu untuk selalu bersama sekarang hanya kenangan,” tulis Manja dalam unggahan yang hingga Selasa (14/1/2025) telah ditonton lebih dari 440 ribu kali.
Komandan Resor Militer (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, menjelaskan bahwa tekanan asmara dan masalah finansial menjadi penyebab utama tindakan nekat Pratu Andi.
“Permintaan belis sebesar Rp250 juta sangat membebani almarhum, yang saat itu baru memiliki dana Rp40 juta. Hal ini membuat almarhum mengambil keputusan yang sangat disayangkan,” jelasnya.
Pihak Korem 161/Wira Sakti bersama Kodim 1627/Rote Ndao kini tengah mendalami kasus ini, meskipun hasil pemeriksaan medis di RSUD Baa Rote Ndao memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Pratu Andi.
Duka mendalam tidak hanya dirasakan keluarga, tetapi juga masyarakat yang turut menyayangkan kepergian seorang prajurit muda berbakat akibat permasalahan sosial dan tradisi. (am)