Nasional

Dedi Mulyadi Datangi Pagar Laut di Bekasi: “Ini Salah, Kan?”

Akhmad Madani
57
×

Dedi Mulyadi Datangi Pagar Laut di Bekasi: “Ini Salah, Kan?”

Sebarkan artikel ini

BEKASI (MediaSurya) – Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan setelah aksinya mendatangi kawasan laut berpagar di Desa Singarajaya, Bekasi, Jumat (24/1).

Kedatangan Dedi yang diabadikan dalam video dan diunggah di akun TikTok resminya langsung memicu perbincangan publik.

Kawasan laut yang dimaksud menjadi perdebatan karena dikabarkan dua perusahaan besar telah menguasai 800 hektare area laut dan mendirikan pagar tanpa izin.

Dalam video tersebut, Dedi tampak berdiri di atas perahu, berbincang dengan seorang pria yang disebut sebagai pengacara salah satu perusahaan tersebut.

Dengan nada santai namun tegas, Dedi menyampaikan keberatannya terhadap keberadaan pagar laut tersebut.

“Ada dua perusahaan yang membangun pagar laut tanpa izin. Mereka ingin mengubah laut menjadi darat, katanya untuk pelabuhan dan sentra pengolahan ikan. Tapi kenyataannya, ya ini dipagari begitu saja,” ujar Dedi, sembari memandang hamparan laut yang kini terlihat seperti wilayah privat.

Di hadapan pengacara perusahaan, Dedi tak ragu melontarkan pertanyaan langsung.

“Ini salah, kan?” tanya Dedi dengan nada yang membuat suasana hening sejenak.

Sang pengacara, yang ternyata teman dekat Dedi, akhirnya mengakui kesalahan itu.

“Iya, ini salah. Saya minta maaf,” jawabnya dengan wajah penuh penyesalan.

Mendengar pengakuan itu, Dedi pun mengingatkan bahwa tindakan tersebut melanggar aturan.

Ia bahkan memberikan ultimatum kepada perusahaan jika izin pembangunan pelabuhan yang dijanjikan tidak keluar.

“Kalau besok izinnya tidak ada, pagar ini saya bongkar. Ini melanggar aturan, dan kita harus tegakkan kebenaran,” ujar Dedi sambil tersenyum, meski pernyataannya jelas memiliki bobot yang serius.

Namun, Dedi juga menggarisbawahi bahwa meski berada di posisi berbeda, tujuan semua pihak seharusnya tetap sama, yakni untuk kepentingan rakyat.

“Kita semua bekerja untuk Indonesia. Kalau salah, bilang salah. Kalau benar, ya bilang benar,” tutupnya.

Langkah Dedi ini mendapat apresiasi dari masyarakat yang menilai keberadaan pagar laut sebagai bentuk perampasan hak rakyat.

Publik berharap tindakan tegas segera diambil agar laut tetap menjadi milik bersama, bukan segelintir pihak.

Kini, kasus pagar laut di Bekasi ini pun menjadi perhatian lebih besar, terutama menjelang pelantikan Dedi sebagai Gubernur Jawa Barat. (am)