Gus Miftah Ditegur Istana Usai Viral Hina Penjual Es Teh: Desakan Pecat Menguat

Akhmad Madani

Mediasurya – Kasus viral melibatkan Miftah Maulana atau Gus Miftah, pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden, tengah menjadi perhatian publik.

Insiden ini bermula dari video ceramahnya di Magelang, Jawa Tengah, yang dianggap menghina seorang penjual es teh keliling bernama Sunhaji.

Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, telah menyampaikan teguran kepada Gus Miftah.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa Presiden meminta Gus Miftah segera meminta maaf langsung kepada Sunhaji.

“Gus Miftah telah menindaklanjuti teguran tersebut dengan mendatangi kediaman Sunhaji di Desa Banyusari, Magelang, pada Rabu (4/12/2024),” kata Hasan Nasbi.

Dalam kunjungannya, Gus Miftah memberikan kompensasi, meminta maaf secara langsung, dan berjanji mengadakan pengajian di rumah Sunhaji.

Hasan Nasbi menekankan bahwa Presiden sangat menghormati kerja keras rakyat kecil, termasuk pedagang kaki lima.

“Presiden pernah berpidato bahwa beliau menghormati mereka yang bekerja keras mencari nafkah halal untuk keluarga. Kami menyayangkan insiden ini melibatkan Utusan Khusus Presiden,” ujar Hasan.

Di tengah polemik ini, desakan publik untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang kerukunan beragama semakin menguat.

Warganet menilai tindakan Gus Miftah dalam video tersebut tidak mencerminkan sikap seorang pejabat yang mengemban tugas penting.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, menyatakan bahwa keputusan terkait posisi Gus Miftah ada di tangan Presiden.

“Saya yakin Presiden bijak mendengar suara rakyat. Jika dirasa perlu, Presiden pasti akan mengambil tindakan,” ucap Tandra.

Dalam video yang viral di media sosial, Gus Miftah terdengar menyindir Sunhaji dengan kata-kata yang dianggap melecehkan.

Sang pedagang es teh hanya terdiam saat Miftah bercanda dengan hadirin. Kata “Miftah” pun menjadi trending topik di platform X sejak Selasa (3/12/2024).

Meski Sunhaji telah menerima permintaan maaf, desakan publik agar jabatan Gus Miftah dievaluasi terus mengalir.

Istana berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan semua lapisan masyarakat.