BUNTOK (MediaSurya) – Indonesia menjadi salah satu negara dengan tambang emas terbesar di dunia berdasarkan data dari perusahaan tambang Agincourt Resources. Tambang emas ini berkontribusi besar terhadap produksi emas global yang mencapai 13 juta ons atau sekitar 12% dari total produksi dunia pada 2021.
Tambang emas menjadi salah satu komoditas utama yang bernilai tinggi di pasar internasional, serta berperan penting dalam perekonomian negara penghasilnya. Berikut adalah beberapa tambang emas terbesar di dunia:
Nevada Gold Mines, Amerika Serikat
Kompleks pertambangan Nevada Gold Mines merupakan tambang emas terbesar di dunia dengan produksi mencapai 3,3 juta ons per tahun. Tambang ini dikelola oleh dua perusahaan besar, Barrick Gold dan Newmont Corporation, yang bekerja sama dalam bentuk joint venture sejak 2019.
Muruntau, Uzbekistan
Tambang emas Muruntau di Uzbekistan memiliki produksi sekitar 2,99 juta ons per tahun atau 2,6% dari total produksi dunia. Tambang ini dikelola oleh perusahaan milik negara, Navoi, dan dikenal sebagai salah satu tambang terbuka terdalam di dunia dengan kedalaman hampir 600 meter.
Grasberg, Indonesia
Grasberg merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia yang terletak di Papua, Indonesia, dengan produksi mencapai 1,37 juta ons per tahun atau 1,2% dari total produksi global. Tambang ini dikelola oleh PT Freeport-McMoRan dan berada di ketinggian 4.100 meter di atas permukaan laut.
“Grasberg menjadi tambang bawah tanah dengan metode block-caving terbesar di dunia,” berdasarkan laporan Agincourt Resources.
Olimpiada, Rusia
Tambang Olimpiada yang mulai beroperasi sejak 1996 ini menghasilkan sekitar 1,18 juta ons emas per tahun, atau setara dengan 1% dari total produksi dunia. Tambang ini dikelola oleh Polyus, salah satu perusahaan tambang emas terbesar di Rusia.
Pueblo Viejo, Republik Dominika
Tambang emas ini menghasilkan sekitar 814 ribu ons emas per tahun dan dioperasikan oleh Pueblo Viejo Dominicana Corporation, sebuah joint venture antara Barrick (60%) dan Newmont (40%).
Kibali, Kongo
Tambang emas Kibali yang terletak di Republik Demokratik Kongo memiliki produksi tahunan sekitar 812 ribu ons. Operasi tambang ini dimiliki bersama oleh AngloGold Ashanti (45%), Barrick Gold Corporation (45%), dan perusahaan tambang milik negara, Société Minière de Kilo-Moto (10%).
Cadia, Australia
Cadia merupakan tambang emas terbesar di Australia dengan produksi mencapai 764,89 ribu ons per tahun. Tambang ini dikelola oleh perusahaan tambang Newcrest.
Lihir, Papua Nugini
Tambang emas Lihir yang berlokasi di Papua Nugini memiliki produksi sekitar 737,08 ribu ons per tahun. Tambang ini dikelola oleh Newcrest Mining Limited dan terletak di kawah gunung berapi aktif secara geothermal.
Canadian Malartic, Kanada
Tambang emas ini dimiliki oleh Yamana Gold dan Agnico Eagle dengan produksi mencapai 714,78 ribu ons per tahun, atau sekitar 0,6% dari total produksi dunia.
Boddington, Australia
Tambang emas Boddington yang dioperasikan oleh Newmont memiliki cadangan emas sekitar 12,35 juta ons dan memproduksi sekitar 696 ribu ons per tahun.
Tambang-tambang emas ini memainkan peran penting dalam perekonomian negara masing-masing dan menjadi sumber daya strategis di pasar global. (am)