Hukum

Wanita Emas Mira Hayati: Obsesi Berujung Jeruji Besi

Akhmad Madani
48
×

Wanita Emas Mira Hayati: Obsesi Berujung Jeruji Besi

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR (MediaSurya) – Mira Hayati, wanita yang akrab dijuluki “Wanita Emas,” kini harus mendekam di balik jeruji besi. Julukan tersebut bukan tanpa alasan, penampilan Mira selalu dihiasi perhiasan emas yang beratnya mencapai kilogram. Namun, obsesi pada emas dan kesuksesan justru menjerumuskan Mira ke dalam kasus hukum.

Kisah Mira Hayati mencuat saat dirinya pulang dari ibadah haji dengan membawa emas seberat 1 kilogram. Penampilannya yang kerap menonjol dengan perhiasan mewah membuat warga menjulukinya “Wanita Emas.”

Dalam sebuah wawancara, Mira mengakui bahwa obsesinya pada emas berawal dari rasa iri. Ketika baru tiba di Makassar, ia kerap melihat orang-orang berhias emas dan bertekad ingin memiliki hal serupa.

“Waktu saya lihat orang-orang di sini, emasnya besar-besar. Saya jadi iri, bagaimana caranya bisa punya emas seperti itu?” cerita Mira dalam kanal YouTube Rijal Djamal.

Bersama sang suami, Mira mulai menyisihkan uang untuk membeli emas setiap hari Jumat. Rutinitas ini menjadi tradisi hingga akhirnya ia dikenal sebagai pengusaha sukses dengan hobi koleksi emas.

Sayangnya, kesuksesan Mira tidak bertahan lama. Ia terseret kasus hukum terkait peredaran skincare berbahaya bermerek MH Whitening. Produk yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri ini membawa masalah besar bagi Mira.

Pada Senin (20/1/2025), Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan menangkap Mira bersama dua rekannya.

Ironisnya, obsesi Mira untuk meraih kesuksesan malah membuatnya jatuh ke lubang yang dalam. Polda Sulsel mengungkap bahwa produk skincare yang diedarkannya berisiko tinggi bagi kesehatan konsumen.

Setelah penangkapan, kondisi kesehatan Mira menurun drastis. Pihak kepolisian segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga berita ini diturunkan, proses hukum terhadap Mira masih terus berjalan.

Kisah Mira menjadi pengingat bahwa ambisi tanpa batas dan jalur yang salah dalam meraih kesuksesan dapat berujung tragis. (am)